Teknologi pencahayaan semakin canggih dan hemat energi. Salah satu inovasi penting di industri penerangan adalah lampu LED (light-emitting diode) yang mampu menghemat energi hingga 90% jika dibandingkan lampu TL (fluorescent lamp).

LED dulu hanya tersedia dalam warna merah, sehingga hanya dimanfaatkan sebagai lampu indikator kondisi stand by pada TV dan alat-alat elektronik lain. Seiring waktu, warna pencahayaan lain tersedia dan sinar yang dihasilkan jauh lebih terang dibanding lampu yang lain.

Lampu LED mampu bertahan lebih dari 100.000 jam, jauh lebih lama dibanding lampu TL tradisional yang hanya mampu bertahan hingga 1.000 jam dan lampu CFL (compact fluorescent lamp) yang bertahan hingga 15.000 jam.

Laporan terbaru dari Navigant Research mengungkapkan, pengiriman lampu LED tahun ini akan mencapai 68 juta unit per tahun. Angka ini diperkirakan tumbuh menjadi hampir 1,3 miliar unit per tahun pada 2021.

Turunnya harga dan peningkatan kualitas LED menjadi pendorong pertumbuhan ini. “Lampu LED mulai memasuki pasar dengan volume yang signifikan dan akan terus tumbuh dalam dekade mendatang,” ujar Jesse Foote, analis dari Navigant Research.

“LED juga sudah banyak dipakai di aplikasi-aplikasi khusus seperti lemari pendingin. Pasar LED akan semakin mendekati pasar lampu TL seiring dengan turunnya harga. Banyak perusahaan baru ataupun perusahaan yang sudah mapan yang turut meraup keuntungan dari pertumbuhan pasar LED,” tambah Jesse.

Laporan berjudul “Energy Efficient Lighting for Commercial Markets” ini menyimpulkan, pengiriman lampu LED akan terus bertumbuh rata-rata 44,3% per tahun hingga 2021. Dan konsumen menjadi pihak yang paling diuntungkan dalam jangka panjang oleh perkembangan ini.

“Lampu yang dipasarkan pada masa datang akan lebih tahan lama,” tulis laporan ini. Akibatnya, perusahaan – walau masih akan terus meraup keuntungan dalam beberapa tahun mendatang – harus bersiap mengalami penurunan keuntungan mulai tahun 2017.

Redaksi Hijauku.com