Hari ini 30 Agustus 2021, untuk pertama kalinya sejak 1923, tidak ada lagi pengemudi kendaraan bermotor di planet bumi yang bisa secara legal mengisi tangki mereka dengan bensin bertimbel. Warisan beracun dari bahan bakar bertimbel secara resmi berakhir.
Pada konferensi pers di Nairobi, Kenya, Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) mengumumkan negara terakhir yang menggunakan bensin bertimbal, Aljazair, telah menghentikan penggunaan bahan bakar beracun ini.
Bahan bakar bertimbel selama ini menyebar polusi beracun ke seluruh penjuru dunia, memicu epidemi penyakit jantung, kanker, stroke, kematian prematur, dan yang paling jelas, menurunkan kecerdasan anak-anak.
“Keberhasilan pelarangan bensin bertimbel adalah tonggak sejarah besar bagi kesehatan dunia dan lingkungan kita,” ujar Direktur Eksekutif UNEP, Inger Andersen.
Pelarangan bahan bakar bertimbel akan menyelamatkan lebih dari 1,2 juta jiwa sambil membantu ekonomi global menghemat $2,4 triliun untuk biaya perawatan kesehatan dan biaya lainnya.
Sekertaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres menyambut gembira pencapaian ini. “Mari terus membangun masa depan yang lebih bersih dan hijau untuk semua,” tuturnya.
Redaksi Hijauku.com
Leave A Comment