Selain melampaui batas, pengambilan air tanah oleh sektor komersial ternyata banyak yang menyalahi aturan. Memanipulasi laporan dan banyak yang tidak mengantongi izin. Akibatnya, negara harus merugi hingga ratusan milyar. Efek dominonya tak lagi terbantah. Persediaan air tanah berkurang drastis, permukaan air tanah menurun. Tanah terus ambles sehingga banjir dan rob menjadi keseharian. Jika pemerintah tutup mata, sudah pasti ajal Jakarta segera tiba. Ibu kota republik ini akan tenggelam dan mati. Simak kisahnya dalam video dari Yayasan Tifa berikut ini.
Redaksi Hijauku.com
Kita memang perlu pemimpin yg berani dan tegas dalam menegakkan peraturan.
Namun sebelum pemimpin itu datang, janganlah kita mengeluh saja, kita bisa melakukan sesuatu, misalnya mengajak saudara-saudara kita untuk:
1. Menghemat penggunaan air
2. Menampung dan menyimpan air hujan yang dapat kita gunakan pada musim kering
3. Membuat program pengembalian air ke alam, khususnya di kawasan hulu,
di kawasan tersebut sdh tidak bisa ditanam pohon untuk menahan air di alam, kita bisa menggunakan teknik sipil, misalnya membangun sumur-sumur resapan, membangun dam-dam penahan run off di aliran-aliran air, membangun terasering dll.
Publikasikan kegiatan-2 tersebut agar dunia mengetahui dan tergerak untuk mengikutinya.
Salam, Sabdo
It may take a few days in order for them to get back to
you, but you shouldn’t get discouraged.
The content you post on your own blog could be the key to finding success.
My homepage – blogging guide (Bertie)