Tekad ini kembali disuarakan dalam Konferensi Organik Afrika ke-2 yang dibuka Rabu (2/5) di Ibu Kota Zambia, Lusaka.

Peralihan ke pola pertanian organik akan membawa banyak manfaat bagi semua negara berkembang termasuk Afrika.

Pertanian organik akan meningkatkan pendapatan petani, menciptakan pasar dan lapangan kerja serta memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal UN Conference on Trade and Development (UNCTAD), Petko Draganov dalam sambutannya membuka acara ini. UNCTAD yang bertugas membantu integrasi negara-negara berkembang ke ekonomi dunia, sangat mendukung upaya peralihan Afrika ke pola pertanian organik.

Saat ini Afrika adalah benua yang memiliki ladang organik tersertifikasi terbanyak dibanding benua lain. Pertanian organik juga menjadi tema pertemuan UNCTAD yang baru-baru ini berlangsung di Doha, Qatar.

Tema besar dari peralihan dunia ke pertanian organik adalah bagaimana dunia bisa menjamin keamanan pangan melalui pola pertanian yang berkelanjutan dan dengan beralih ke ekonomi hijau.

Dalam konferensi ini juga dibahas mengenai Rencana Aksi Organik Afrika (African Organic Action Plan) yang bertujuan memajukan sektor pertanian organik dengan lebih cepat, memermudah proses sertifikasi organik dan menstandarkan sistem perdagangan dan pasar produk-produk organik di benua ini.

Manfaat pertanian organik bagi petani di benua ini sangat nyata. Pertanian organik tidak menggunakan pupuk dan bahan-bahan kimia lain yang sangat mahal bagi petani Afrika karena 90% dari produk-produk kimia ini harus diimpor. Dengan tidak menggunakan bahan kimia, para petani juga bisa menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah.

Lahan pertanian di Afrika hingga saat ini terus terancam oleh desertifikasi dan kerusakan lahan. Kini para petani berupaya memanfaatkan sumber daya lokal yang ada untuk meningkatkan produksi pertanian yang memerkuat ketahanan pangan dan ekonomi petani dari pengaruh luar.

Menurut UNCTAD, pertanian organik mampu meningkatkan produktifitas lahan hingga 100% dan membantu petani memeroleh harga yang lebih tinggi karena bisa menjual dengan harga premium.

Di sejumlah wilayah Afrika seperti Sahel, menurut data UNICEF, setidaknya satu juta anak-anak terancam nyawa mereka akibat kekurangan gizi yang disebabkan oleh bencana kekeringan dan kelaparan yang melanda wilayah tersebut.

Secara keseluruhan ada 15 juta penduduk yang terancam kekurangan pangan di wilayah yang terletak terbentang antara Samudra Atlantik dan Laut Merah ini. Peralihan ke pola pertanian organik diharapkan bisa menjadi solusi atas masalah kemanusiaan dan perubahan iklim yang telah mengancam benua ini selama berpuluh tahun.

Redaksi Hijauku.com