Sebuah Koalisi Iklim dan Udara Bersih (Climate and Clean Air Coalition) baru akan menggelar lima aksi hijau guna memerangi polusi udara.
Koalisi ini berupaya mengurangi secara agresif polusi karbon hitam, metana dan gas rumah kaca, HFC. Hal ini terungkap dalam siaran pers Program Lingkungan PBB, yang diterbitkan Selasa (24/4).
Kolombia, Jepang, Nigeria, Norwegia, Komisi Eropa dan Bank Dunia bergabung dalam koalisi ini. Mereka melengkapi jumlah anggota koalisi – yang dibentuk pada tanggal 16 Februari lalu ini – menjadi 13 negara dan institusi bersama Bangladesh, Kanada, Ghana, Meksiko, Swedia, Amerika Serikat dan Program Lingkungan PBB (UNEP) .
Lima negara lain yaitu Australia, Denmark, Finlandia, Korea Selatan dan Inggris hadir sebagai pengamat bersama dengan delegasi dari sektor swasta.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Stockholm, Swedia, koalisi ini menetapkan lima inisiatif untuk mengurangi dampak polusi terhadap kesehatan, pertanian dan perubahan iklim.
Penelitian ilmiah yang dilakukan selama 10 tahun terakhir menyimpulkan, karbon hitam dan metana tidak hanya membahayakan kesehatan namun juga memerparah risiko perubahan iklim dan kerusakan pangan.
Koalisi ini juga berupaya memerkenalkan gas yang lebih ramah lingkungan sebagai pengganti HFC. HFC adalah gas rumah kaca yang jika tetap dikonsumsi dalam beberapa tahun mendatang akan memercepat efek pemanasan global.
Diperlukan langkah-langkah yang sigap untuk mengurangi polusi bahan-bahan yang memicu masalah kesehatan dan pemanasan global ini.
Aksi koalisi ini adalah bagian dari upaya untuk mencegah kenaikan suhu bumi hingga 0,5 derajat Celsius pada 2050 sekaligus membantu mengurangi proses mencairnya es di kutub dan di wilayah-wilayah glasier seperti pegunungan Himalaya. Jutaan risiko kematian prematur akibat menghirup karbon hitam dan potensi kegagalan panen hingga 30 juta ton pada 2030 juga akan bisa dihindari.
Lima aksi cepat untuk mengurangi bahan-bahan penyebab polusi udara dan pemanasan global yang sudah disetujui adalah:
1. Aksi untuk mengurangi emisi yang dihasilkan oleh kendaraan berat dan mesin bertenaga diesel.
2. Aksi memerbaiki proses produksi batu bata tradisional yang tidak efisien dan menghasilkan karbon hitam. Meksiko misalnya, memiliki 20.000 fasilitas produksi batu bata dalam skala kecil dan menengah, sementara Bangladesh mendirikan 6000 fasilitas produksi batu bata tradisional sejak 1900-an.
3. Aksi mengurangi polusi gas metana di lokasi pembuangan sampah. Sektor pengelolaan limbah atau sampah saat ini menyumbang sekitar 11% emisi gas metana global. Koalisi Udara Bersih akan bekerja sama dengan kota-kota di dunia untuk mengurangi emisi metana dari tempat pembuangan sampah dengan cara meningkatkan kemampuan teknis dan perencanaan kota dalam mengelola sampah.
4. Aksi pengurangan emisi gas metana dan polusi lain di industri minyak dan gas. Kebocoran gas alam di industri minyak dan gas saat ini menyumbang seperlima emisi gas metana akibat ulah manusia. Tidak hanya polusi metana, pembakaran di instalasi minyak juga menghasilkan polusi karbon hitam. Dengan menggunakan teknologi yang ada saat ini, diperkirakan sepertiga dari kebocoran itu bisa dicegah dengan biaya terjangkau.
5. Aksi memercepat ketersediaan gas alternatif pengganti HFC. Gas HFC selama ini dikenal sebagai bahan yang ramah ozon, namun gas ini adalah gas rumah kaca yang sangat kuat yang bisa memerparah efek pemanasan global.
Inisiatif lain seperti upaya mencegah praktik pembakaran terbuka (open burning) baik di sektor pertanian maupun kehutanan yang diusulkan oleh Ghana dan perbaikan fasilitas memasak usulan dari Bangladesh akan dikembangkan dalam beberapa minggu mendatang.
Saat ini Koalisi Iklim dan Udara Bersih berhasil mengumpulkan dana sebesar US$16,7 juta yang akan dikelola oleh Sekretariat Program Lingkungan PBB (UNEP). Informasi lebih lanjut mengenai koalisi ini bisa diakses di situs ini.
Redaksi Hijauku.com
seharusnya memperkecil setiap orang yang memiliki kendaraan,cukup 1 KK,1 kendaraan. bagus lagi kalau anda menggunakan transportasi umum.
Setuju, ide bagus Lukas, semoga didengar, hidup hemat, hidup sederhana, hidup ramah lingkungan.