Bumi memiliki “jaringan saraf” berupa medan magnet yang bisa dipakai untuk mendeteksi gempa dan tsunami dengan cepat dan akurat. Sebagaimana dilaporkan oleh Science Daily, Yuta Katori dan Kan Okubo, dua ilmuwan dari Tokyo Metropolitan University berhasil memanfaatkan anomali yang terjadi dalam medan magnet di bumi guna mendeteksi gempa dan tsunami.

Yang diperlukan adalah mengenali anomali-anomali tersebut dengan menganalisis apa yang terjadi terhadap medan magnet sebelum terjadi gempa dan tsunami. Sehingga kita bisa membangun sistem peringatan dini yang mampu mengurangi korban jiwa dan kerusakan.

Selama ini, ilmuwan telah mengetahui bahwa gempa dan tsunami selalu diikuti oleh perubahan pada medan magnet bumi yang dikenal dengan nama efek piezo-magnetic.

Pelepasan ketegangan yang terakumulasi di lokasi gempa memicu perubahan lokal pada medan magnet. Saat terjadi tsunami, pergerakan laut yang mendadak dan cepat juga memicu efek ini. Tsunami memberikan tekanan pada atmosfer secara bervariasi, mempengaruhi ion-ion yang mengubah medan magnet di bumi.

Menurut kedua peneliti, efek tersebut bisa dideteksi dengan membangun jaringan pengamatan di sejumlah lokasi. Manfaat utama dari pendekatan ini adalah kecepatan deteksi. Gelombang elektromagnetik bergerak secepat cahaya, sehingga dengan mendeteksi perubahan di medan magnet tersebut kita sekaligus bisa mendeteksi datangnya bencana.

Caranya adalah dengan mengenali tingkat kenormalan sinyal di setiap medan magnet. Tingkat kenormalan ini bervariasi di masing-masing lokasi. Tingkat kenormalan inilah yang dipantau oleh Yuta Katori dan Kan Okubo melalui sejumlah stasiun pengamatan di sejumlah lokasi di sekitar Jepang.

Secara spesifik kedua ilmuwan menciptakan mesin algoritma canggih yang bisa belajar sendiri bernama Deep Neural Network (DNN). Mesin ini meniru sistem syaraf yang saling terhubung di otak manusia.

Dengan memasukkan algoritma yang diperoleh dari pengukuran medan magnet secara historis, mereka berhasil menggunakan sekitar 500.000 titik data yang diambil pada tahun 2015, untuk memperkirakan perubahan pada medan magnet dengan akurasi yang sangat tinggi.

Biaya komputasi DNN yang terjangkau memungkinkan mereka menggabungkan DNN dengan jaringan detektor yang sensitif untuk menangkap tanda-tanda gempa dan tsunami secepat kilat. Semoga dalam waktu dekat alat deteksi gempa dan tsunami yang canggih ini bisa terwujud.

Redaksi Hijauku.com