Kehidupan alam liar adalah bagian penting dalam kehidupan kita. Anak muda harus peduli dan menjaganya.
Bayangkan masa depan yang dihiasi kepalsuan. Anak-anak kita hanya bisa melihat satwa dan mendengarkan suara burung dari gawai mereka. Alam liar menjadi terlalu kotor dan tak lagi indah untuk dinikmati. Padahal Tuhan telah menciptakan alam liar dengan sempurna sebagai penyedia jasa lingkungan yang menopang kehidupan manusia. Setiap unsur dalam ekosistem memiliki perannya masing-masing.
Alam menyediakan air bersih, pangan, udara bersih, perlindungan terhadap penyakit dan bencana. Jika alam rusak, rusak juga kehidupan kita. Banjir melanda, polusi udara memicu berbagai macam penyakit, kekeringan, merebaknya wabah seperti malaria dan demam berdarah akibat kerusakan lingkungan dan lingkungan yang kotor.
Untuk itu memeringati Hari Alam Liar Sedunia, lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa, Sekretariat Konvensi Keanekaragaman Hayati Biologis menyeru dunia untuk mendengarkan suara anak muda dan melibatkan mereka dalam aksi-aksi lingkungan.
Anak muda memiliki dedikasi dan antusiasme dalam mengusung isu-isu lingkungan. Mereka memiliki cara tersendiri untuk menyebarkan kepedulian terhadap lingkungan. Jumlah anak muda juga terus meningkat.
Pada 2030, jumlah anak yang berusia antara 15 dan 24 tahun diperkirakan bertambah 7% menjadi 1,3 miliar. Selain melalui program edukasi dan kampanye lingkungan (seperti Kelas Perubahan Iklim yang difasilitasi oleh Hijauku.com), keterlibatan anak muda bisa terus didorong melalui program pembimbingan (mentoring) dan magang di organisasi konservasi dan pembangunan.
Melalui cara tersebut anak muda bisa semakin tertarik dan mendapatkan informasi mengenai isu-isu lingkungan. Keberadaan media yang memberitakan solusi dan inspirasi hijau – menggantikan konten-konten hoax – juga bisa membantu meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan dan alam liar. Anak muda adalah masa depan Indonesia. Tanggung jawab pelestarian lingkungan ada di pundak mereka.
Redaksi Hijauku.com
Leave A Comment