District Tawau Sabah Logging - CEphoto, Uwe AranasTim ilmuwan lintas negara susun peta jalan dunia guna menyeimbangkan manfaat dan mudarat pembangunan jalan raya.

Kontroversi penolakan pembangunan enam ruas jalan tol di Jakarta baru-baru ini membuat kita berpikir kembali tentang dampak positif dan negatif dari jaringan jalan raya, tidak hanya di Jakarta namun juga di dunia.

Dalam skala lokal, jalan-jalan kecil sudah dibangun namun banyak diantaranya yang tidak memedulikan kondisi lingkungan sekitar. Coba tengok di sekitar rumah Anda? Apakah jalan yang ada sudah memiliki struktur dan syarat bangunan yang tepat?

Apakah jalan juga dilengkapi dengan trotoar atau saluran air yang memadai? Apakah jalan tersebut membantu aliran dan penyerapan air? Ataukah hanya memedulikan kondisi jalan yang mulus namun cepat rusak ketika musim hujan datang.

Dalam skala global, jalan diciptakan untuk memermudah pembangunan, melancarkan transportasi manusia maupun barang. Namun pembangunan jalan juga bisa memerparah kerusakan lingkungan.

Pembangunan jalan bisa menyebarkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan dan iklim. Jalan memangkas wilayah hutan, memercepat kerusakan hutan dan ekosistemnya akibat ulah pemburu, pembalak dan penambang liar.

Penelitian yang dilakukan oleh University of Cambridge, University of Harvard, University of Melbourne, University of Minnesota dan beberapa universitas lain mengungkapkan, hingga 2050, lebih dari 25 juta kilometer jalan akan dibangun di seluruh dunia. Guna mengurangi dampak negatif pembangunan jalan terhadap lingkungan, tim peneliti menciptakan peta skala besar yang menunjukkan di wilayah mana jalan boleh dan tidak boleh dibangun.

Peta jalan dunia atau ‘global roadmap’ ini berupaya menyeimbangkan kebutuhan jalan untuk pembangunan dan perlindungan lingkungan. Tim peneliti menciptakan dua lapisan (layer) dalam peta. Lapisan pertama adalah peta yang memiliki nilai konservasi dan pelestarian lingkungan dan lapisan kedua adalah peta manfaat jalan untuk produksi pertanian.

Dengan mengombinasikan kedua lapisan ini, tim peneliti bisa menemukan wilayah mana pembangunan jalan bermanfaat paling optimal dan wilayah mana pembangunan jalan harus dihindari. Dalam peta ini juga tercantum “peta konflik” dimana terdapat manfaat dan mudarat yang setara dari pembangunan jalan. Andai semua jalan dibangun dengan menggunakan sistem ini.

Redaksi Hijauku.com