Supermarket carts - PolycartSiapakah konsumen yang paling ramah lingkungan? Yang loyal dan selalu memertimbangkan dampak konsumsi mereka terhadap lingkungan dan kesehatan?

Banyak teori yang bisa dipakai untuk menjawab pertanyaan ini.

Ada yang menyatakan konsumen ramah lingkungan adalah mereka yang selama ini aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan penyelamatan alam. Juga ada teori yang menyatakan bahwa mereka adalah segmen anak muda yang masih memiliki idealisme tinggi sehingga hanya mengonsumsi produk yang diproduksi secara etis.

Dua jawaban di atas kemungkinan benar dan menggambarkan potensi pasar yang sangat besar pada masa datang. Namun masih ada satu lagi potensi konsumen loyal untuk produk ramah lingkungan. Dan jangan kaget jika mengetahui bahwa mereka adalah konsumen yang diincar oleh semua produsen di dunia.

Konsumen hijau paling potensial ini ternyata adalah golongan masyarakat yang sudah mapan. Hal ini terungkap dalam penelitian terbaru Shelton Group bernama Eco Pulse™ yang menguak siapa konsumen paling hijau di Amerika Serikat.

“Penelitian kami menunjukkan, konsumen yang membeli produk hijau dan cenderung memilih produk hijau adalah konsumen yang menjadi target semua perusahaan,” ujar Suzanne Shelton, pendiri dan CEO dari Shelton Group. “Jumlah mereka mencapai 24% dari seluruh rakyat Amerika Serikat. Mereka adalah pengguna awal dan konsumen yang paling loyal terhadap merek tertentu. Mereka bersedia membayar lebih untuk produk yang mereka yang mereka percayai dan terus menggunakannya. Mereka juga suka jika ada produk hijau baru yang muncul di pasar.”

Shelton menyebut kelompok ini sebagai kelompok “aktif” dan konsumen yang pembelian mereka didorong oleh kualitas dan nilai sebuah produk. Pola konsumsi mereka dipengaruhi oleh nilai-nilai yang mereka percayai. Dan nilai-nilai yang memiliki pengaruh paling kuat adalah perlindungan terhadap lingkungan hidup, membantu sesama, keadilan sosial dan kesetaraan.

Konsumen “aktif” ini juga menghargai nilai sertifikasi dalam sebuah produk dan mengharapkan perusahaan memenuhi semua kepedulian mereka. Produsen diharapkan tidak hanya bicara tentang apa kandungan produk namun juga bagaimana sebuah produk itu diciptakan dan dampak siklus hidup produk tersebut terhadap lingkungan dan masyarakat.

Loyalitas mereka (konsumen aktif) terhadap suatu merek, terhadap nilai yang dimiliki oleh suatu produk dan perusahaan, bisa menciptakan sebuah komunitas konsumen yang kuat. “Saat ekonomi bertumbuh, lebih banyak penduduk Amerika yang memiliki ‘kemewahan’ untuk peduli (lagi) terhadap lingkungan,” ujar Lee Ann, kepala analisis dan riset di Shelton Group.

Menurut Lee, penemuan ini akan membantu perusahaan mendesain produk dan menyesuaikan aktivitas pemasaran mereka sesuai dengan aspirasi kelompok yang mapan ini. “Saatnya untuk menambahkan pesan lingkungan dalam produk Anda,” tuturnya sebagaimana dikutip dalam berita Shelton Group.

Redaksi Hijauku.com