Jakarta, 10 Juli 2024 – “Di akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Organisasi massa (ormas) Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah nampaknya akan dijadikan semacam deterjen untuk mencuci dosa ekologi dari aktivitas tambang batubara,” ujar Firdaus Cahyadi, Indonesia Team Lead Interim 350.org, “Tawaran pemerintah Izin Usaha Pertambangan (IUP) batubara untuk ormas keagamaan adalah mesin cucinya.”

Sebelumnya, elite di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah memberikan sinyal akan menerima tawaran IUP batubara dari pemerintah. “Nampaknya, elite di PBNU tidak mempedulikan suara-suara di akar rumput yang menginginkan NU menolak tawaran pemerintah itu,” ujarnya, “Setelah NU, nampaknya elite di Muhammadiyah juga mulai goyah dengan godaan IUP batubara itu, meskipun generasi muda dan para intelektual di organisasi tersebut menolaknya.”

Penawaran IUP batubara ke NU dan Muhammadiyah, jelas Firdaus Cahyadi, sangat aneh. “Bagaimana tidak, bisnis batubara tidak lagi dilihat sebagai bisnis yang menguntungkan. Indikasinya, beberapa bank besar sudah mulai menghentikan pendanaan ke industri ini,” jelasnya, “Pertanyaan besarnya, kenapa pemerintah bersikeras menawarkan IUP batubara kepada NU dan Muhammadiyah?”

Nampaknya, jelas Firdaus Cahyadi, tawaran IUP ke NU dan Muhammadiyah itu tidak hanya sekedar persoalan politik pasca-pilpres. “Sulit untuk tidak menduga ada agenda tersembunyi dari pemerintah untuk memulihkan citra batubara yang hancur karena daya rusaknya terhadap lingkungan hidup,” jelasnya, “Upaya pemerintah untuk memulihkan citra batubara ini terkait dengan upaya menyelamatkan bisnis batubara dari segelintir elite ekonomi yang dekat dengan kekuasaan.”

NU dan Muhammadiyah, menurut Firdaus Cahyadi, adalah dua ormas Islam yang sangat berjasa bagi masyarakat Indonesia. “Publik harus menyelamatkan kedua ormas itu dari jebakan pemerintahan Jokowi, yang ingin menjerumuskan mereka dalam bisnis batubara,” tegasnya, “Publik harus terus menerus mengingatkan elite di kedua organisasi itu untuk mulai mendengar aspirasi umat di tingkat bawah yang tidak menghendaki ormas agama mengurus bisnis batubara.”

Kontak Media:

Firdaus Cahyadi, Indonesia Team Lead Interim 350.org Indonesia, email: firdaus.cahyadi@350.org