Penelitian terbaru dari Program Lingkungan PBB (UNEP) menunjukkan pencemaran merkuri terus meningkat di negara-negara berkembang.
Hal ini terungkap dalam berita UNEP yang dirilis hari ini (10/11) dari Nairobi, Kenya. Komunitas di negara berkembang menurut UNEP terus menghadapi ancaman kesehatan dan pencemaran lingkungan dari emisi merkuri ini. Hal tersebut terjadi terutama di sebagian wilayah Afrika, Asia dan Amerika Selatan. Pencemaran ini dipicu oleh penggunaan bahan beracun tersebut dalam penambangan emas tradisional dan pembakaran batu bara untuk memroduksi listrik.
Laporan UNEP berjudul Global Mercury Assessment 2013 menyatakan, emisi merkuri naik dua kali lipat sejak 2005. Emisi ini diperkirakan akan terus naik seiring tren kenaikan harga emas. Industrialisasi di Asia juga menyumbang peningkatan emisi merkuri dalam jumlah besar yang jumlahnya mendekati separuh polusi merkuri dunia.
Penelitian UNEP juga mengungkapkan bagaimana merkuri mencemari sungai dan danau dalam skala global. Sebagian besar kontaminasi merkuri ke manusia berasal dari konsumsi ikan yang sudah tercemar, sehingga kondisi ekosistem perairan sangat menentukan kualitas kesehatan.
Dalam 100 tahun terakhir, emisi yang diproduksi manusia telah mengakibatkan peningkatan kandungan merkuri di laut – dengan kedalaman hingga 100 meter – hingga berlipat ganda. Sementara konsentrasi merkuri di perairan yang lebih dalam meningkat sebesar 25%.
Penelitian yang membagi jenis pencemaran berdasarkan wilayah dan sektor ekonomi ini juga menyoroti pencemaran yang signifikan di lokasi deforestasi dan lokasi pencemaran lain. Laporan ini menyebutkan, sekitar 260 ton merkuri terlepas dari dalam tanah akibat praktik-praktik yang tidak ramah lingkungan, yang mencemari sungai dan danau.
Hasil penelitian UNEP ini akan dipresentasikan di International Negotiating Committee on Mercury (INC5), yang akan berlangsung di Jenewa tanggal 13-18 Januari nanti.
UNEP menyeru pemerintah untuk meminimalisir risiko pencemaran merkuri ke penduduk dan lingkungan yang bisa memicu gangguan syaraf, kerusakan otak, ginjal, paru-paru dan gangguan kesehatan yang lain.
Redaksi Hijauku.com
[…] ekosistem dan meracuni jaringan pangan lokal. Penelitian Program Lingkungan PBB (UNEP) menunjukkan pencemaran merkuri terus meningkat di negara-negara […]
[…] kota di Jepang yang mengalami bencana pencemaran merkuri pada pertengahan abad 20. Polusi merkuri terus meningkat dan diwarisi selama puluhan bahkan ribuan […]