Jika salah satu resolusi Anda di tahun baru ini adalah ingin mengurangi berat badan, Anda bisa menerapkan strategi yang satu ini.
Penelitian terbaru dari University of Illinois mengungkapkan, jika Anda ingin berdiet, mengurangi perjalanan menggunakan mobil pribadi bisa berdampak sama dengan mengurangi asupan kalori.
Menurut para peneliti, Anda tidak hanya bisa membatasi konsumsi kue, makanan ringan dan permen untuk mengurangi berat badan. Anda juga bisa menyimpan jauh-jauh kunci mobil Anda untuk berdiet.
Penelitian yang dipimpin oleh profesor ilmu komputer dan matematika dari University of Illinois, Sheldon H. Jacobson, ini mengungkapkan, kebiasaan kita menggunakan mobil pribadi dan kalori yang kita konsumsi setiap hari berdampak pada peningkatan berat badan. Mengurangi salah satu dari dua aktivitas tersebut bisa mengurangi indeks massa tubuh (BMI).
“Kami menemukan, perubahan kecil pada pola makan atau kebiasaan kita menggunakan mobil bisa mengurangi obesitas. Sehingga solusi (mengurangi) berkendara sama efektifnya dengan solusi mengurangi makanan,” ujar Banafsheh Behzad, yang turut menyusun laporan yang telah diterbitkan dalam jurnal Preventive Medicine ini.
Obesitas adalah masalah multidimensi, melibatkan berbagai faktor sosial dan kesehatan. Namun, menurut para peneliti, kunci dari (peningkatan atau penurunan) berat badan adalah jumlah energi yang kita konsumsi dan energi yang kita keluarkan.
Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Jacobson berupaya melihat dua isu ini secara bersamaan dalam skala nasional. Penelitian sebelumnya telah mengungkapkan keterkaitan antara aktivitas mengemudi dan obesitas. Para peneliti kemudian menjadikan aktivitas mengemudi ini sebagai aktivitas fisik kunci, karena mengemudi adalah aktivitas yang paling sering dilakukan setiap hari.
“Cara paling mudah agar fisik kita lebih aktif adalah dengan mengurangi penggunaan mobil. Duduk di depan setir adalah salah satu aktivitas yang paling sering kita lakukan setiap hari,” ujar Jacobson. “Mobil adalah moda transportasi tercepat yang kita miliki. Namun kebiasaan kita menggunakan mobil untuk memangkas waktu menyebabkan bencana obesitas.”
Para peneliti menggunakan data publik untuk menganalisis rata-rata indeks massa tubuh (BMI), jumlah asupan kalori dan kebiasaan mengemudi penduduk Amerika Serikat. Mereka lalu mengembangkan model multivariabel guna mengaitkan konsumsi kalori, jarak mengemudi dan BMI.
Hasilnya, para peneliti menemukan, jika semua penduduk usia dewasa di AS mengurangi jarak mengemudi 1 mil setiap hari, BMI rata-rata secara nasional akan turun sebesar 0,21 kg/m2 setelah enam tahun. (Rata-rata BMI nasional pada 2010 – data terakhir yang tersedia – adalah 27,55). Sementara jika penduduk mengurangi makanan sebanyak 100 kalori setiap hari, rata-rata BMI nasional akan turun sebesar 0,16 kg/m2 setelah tiga tahun.
“Mengurangi perjalanan menggunakan mobil sepanjang 1 mil (1,6 km) setiap hari tidaklah terlalu sulit,” ujar Behzad. “Kita bisa menggunakan bus, dan berjalan ke halte bus bisa memiliki dampak yang setara dengan mengurangi makanan sebanyak 100 kalori setiap hari. Yang terpenting adalah menjaga asupan kalori dan terus bergerak. Keduanya akan membantu mengurangi BMI.”
Penurunan BMI juga bisa mengurangi biaya secara signifikan. Jika semua pengguna mobil pribadi mengurangi aktivitas berkendara satu mil setiap hari, mereka tidak hanya akan menghemat biaya bahan bakar, biaya kesehatan per tahun juga akan berkurang karena semakin sedikit penduduk yang menderita obesitas. Menurut Jacobson, penghematan biaya kesehatan bisa mencapai miliaran dolar setiap tahun.
“Yang terpenting yang harus diingat adalah masyarakat memiliki pilihan,” ujar Jacobson. “Mereka bisa mengemudi dan makan dengan lebih bijaksana. Perubahan kecil pada kebiasaan kita makan dan mengemudi bisa berdampak signifikan mengurangi obesitas. Manfaat inilah yang kita cari.”
Redaksi Hijauku.com
Leave A Comment