Walaupun dunia telah menciptakan ratusan kesepakatan dan kebijakan, upaya beralih ke pembangunan berkelanjutan masih belum terwujud.
Kesimpulan ini terungkap dalam laporan Program Lingkungan PBB terbaru Global Environmental Outlook Edisi Kelima (GEO-5) yang diterbitkan kemarin (6/6) di Rio de Jeneiro, Brasil.
Saat ini setidaknya ada 500 kesepakatan internasional yang memromosikan tata kelola sumber daya manusia dan alam yang berkelanjutan.
Namun, laporan yang diluncurkan menjelang Rio+20 ini menyatakan, dari 90 target lingkungan dan sosial terpenting yang telah ditetapkan, hanya 4 target yang berhasil meraih prestasi yang membanggakan.
Keempat target tersebut adalah menghentikan produksi dan penggunaan bahan-bahan perusak ozon, menghilangkah kandungan timbel (lead) dalam bahan bakar, meningkatkan akses atas air dan memajukan penelitian mengenai cara mengurangi polusi laut. Daftar lengkap ke-90 target lingkungan dan sosial terpenting tersebut bisa diunduh di sini.
Ada setidaknya 40 target, termasuk perluasan wilayah yang dilindungi, seperti Taman Nasional dan upaya mengurangi penebangan hutan yang mengalami kemajuan. Namun masih ada 24 target yang stagnan atau hanya sedikit mengalami kemajuan seperti: mengatasi perubahan iklim, mencegah eksploitasi sumber daya perikanan serta mencegah desertifikasi dan kekeringan.
Sisanya, ada 8 target yang gagal tercapai seperti upaya melindungi terumbu karang, plus 14 target lain yang tidak bisa dinilai karena data-data tidak mencukupi.
Laporan ini menggarisbawahi, jika manusia tidak mengubah gaya hidup mereka, batas-batas kritis kerusakan lingkungan akan terlampaui.
“Jika tren saat ini berlanjut, jika pola produksi dan konsumsi sumber daya alam tidak berubah, maka kerusakan lingkungan akan berlipat ganda dan tidak akan bisa dipulihkan,” ujar Achim Steiner, Direktur Eksekutif UNEP sebagaimana dikutip dari berita PBB, Rabu (6/6).
Redaksi Hijauku.com
Leave A Comment