Simak kisah Perancis beralih ke energi yang ramah alam dari kontributor Hijauku.com di Nantes, Perancis.

Perancis memiliki potensi angin terbesar ketiga di Eropa setelah Jerman dan Inggris. Pada tahun 2010, Électricité de France telah meningkatkan kapasitas penggunaan turbin angin untuk menghasilkan listrik sebesar 10 GW.

Pemerintah Perancis sendiri merencanakan untuk menggunakan energi terbarukan untuk menyuplai 21% konsumsi listriknya. Energi angin sendiri mendapat prioritas karena menyumbang 75% dari total energy terbarukan yang digunakan. Saat ini 80% energy listrik Perancis berasal dari Energi Nuklir.

Pada 2011, Presiden Perancis membuka penawaran pengerjaan konstruksi turbin angin lepas pantai untuk kapasitas 6000 megawatts sebesar 10 milyar Euro. Ini merupakan investasi besar bagi perekonomian Perancis.

Kebijakan yang disebut sebagai “Blue Growth” itu adalah bagian dari rencana besar Perancis untuk tidak tergantung pada sumber daya tak terbarukan pada 2020. Pada tahun tersebut direncakan akan berdiri sebanyak 1200 turbin angin.

Perencanaan pembangunan Turbin Angin Lepas Pantai ini akan dimulai tahun ini. Untuk tahap pertama akan ditargetkan menghasilkan energi sebanyak 3000MW.

Pembangunan tersebut akan dilaksanakan di lima tempat berbeda yaitu Saint-Nazaire (750MW), Tréport (750MW), Fécamp (500MW), Courseulles-sur- mer (500MW) dan Saint- Brieuc (500 MW).

Selain akan membuat Perancis terbebas dari bahaya dan ketergantungan dari energi tak terbarukan, rencana pembangunan ini juga mampu menyerap ribuan tenaga kerja.

Pada 2010 saja terdapat 11.000 orang yang bekerja pada industri pemanenan angin tersebut dan diperkirakan pada tahun ini akan meningkat menjadi 17.000.

Itulah mengapa pemerintah Perancis serius dalam perencanaan pembuatan industri energi angin.

Catatan Redaksi:

Artikel ini ditulis oleh Ari Sentani, kontributor Hijauku.com yang saat ini sedang menempuh program Master di Universite de Nantes, Perancis.

Redaksi Hijauku.com