Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari lima penduduk Eropa meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan lingkungan.

Masyarakat miskin menjadi kelompok yang paling rentan terkena dampak kerusakan lingkungan ini.

Laporan terbaru dari Pusat Lingkungan dan Kesehatan WHO di Eropa yang dikeluarkan kemarin (14 Februari) mengungkapkan, 14% – 54% penyakit yang diderita masyarakat Eropa dipicu oleh faktor lingkungan.

Lebih dari 80 juta penduduk Eropa hidup miskin dan tinggal di rumah yang tidak memiliki fasilitas sanitasi dan alat pemanas yang layak.

Masyarakat miskin di negara anggota baru Uni Eropa tercatat jarang mandi rata-rata 13 kali lebih banyak (bahkan lebih) dibanding penduduk yang lebih mampu. Lebih dari 16 juta penduduk miskin Eropa tidak mampu memasang pemanas ruangan di rumah saat musim dingin.

Baru-baru ini, lebih dari 300 orang dilaporkan meninggal di Ukraina, Polandia, Perancis dan Italia karena udara dingin yang menyebabkan suhu di wilayah tersebut turun drastis. Banyak dari kematian tersebut terjadi di apartemen yang tidak memiliki pemanas di tengah populasi masyarakat miskin.

Selama beberapa tahun terakhir Pusat Kesehatan WHO di Bonn, Jerman, terus mengumpulkan dan menganalisis bukti-bukti ilmiah yang menghubungkan antara kerusakan lingkungan dan kesehatan.

Setiap penduduk Eropa, menurut WHO, kehilangan 8,6 bulan harapan hidup akibat polusi udara yang tingkatnya jauh lebih tinggi dari standar yang direkomendasikan WHO.

Kebisingan transportasi telah menghilangkan 1 juta tahun waktu hidup sehat setiap tahun di Eropa Barat dan fasilitas perumahan yang tidak layak membawa korban 100.000 kematian per tahun di seluruh wilayah Eropa.

Masih banyak faktor lain yang mengancam kesehatan masyarakat di wilayah Eropa seperti pencemaran kimia, radiasi, kondisi kerja yang tidak layak, termasuk masalah air dan sanitasi.

Redaksi Hijauku.com