Bersepeda tidak hanya membawa manfaat kesehatan namun juga membawa manfaat ekonomi bagi suatu negara.

Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, banyak negara yang telah menggunakan analisis yang disebut dengan HEAT (health economic assessment tool) untuk mengetahui manfaat kesehatan dan ekonomi dari bersepeda.

Negara-negara Eropa dan di luar Eropa seperti Austria, Republik Ceko, Swedia, Inggris dan Selandia Baru sudah menggunakan alat analisis ini. Alat analisis ini juga digunakan oleh Lembaga Pencegahan dan Penanganan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention) milik pemerintah Amerika Serikat.

Dari penelitian mereka kita bisa menimba ilmu mengenai manfaat kegiatan transportasi aktif seperti bersepeda dan berjalan kaki dalam lingkup kota bahkan negara. Berikut uraian manfaat kesehatan dan ekonomi dari aktivitas bersepeda di sejumlah negara, termasuk di Indonesia.

Austria

Saat ini sekitar 5% perjalanan di Austria sudah dilakukan dengan bersepeda. Rata-rata perjalanan yang ditempuh dengan bersepeda berjarak 2 kilometer.

Analisis HEAT di Austria memerkirakan, sebanyak 412 nyawa bisa diselamatkan setiap tahun sebagai efek positif dari aktivitas bersepeda. Masyarakat yang beraktivitas fisik secara rutin cenderung lebih sehat dan berumur lebih panjang.

Manfaat ekonomi dengan berkurangnya tingkat kematian penduduk ini diperkirakan mencapai US$534 juta setiap tahun.

Republik Ceko

Walaupun jumlah pesepeda di negara ini masih terbilang rendah, namun sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pusat Lingkungan Hidup di Charles University menunjukkan, 2% responden di Republik Ceko bersedia bersepeda secara rutin jika infrastruktur mendukung.

Jika mereka akan bersepeda rata-rata dua kali sehari, penghematan dari berkurangnya tingkat kematian penduduk akibat aktivitas bersepeda ini bisa mencapai US$1,164 juta per tahun.

Kalkulasi ini berdasarkan penelitian Charles University atas prilaku transportasi masyarakat. Mereka mengajukan 764 pertanyaan salah satunya adalah kesediaan untuk mengubah kebiasaan bertransportasi jika infrastruktur mendukung.

Swedia

Walaupun belum mengumumkan secara detail hasil penelitian mereka, Departemen Perhubungan Swedia telah mengadopsi analisis HEAT ini untuk mengetahui manfaat ekonomi dari aktivitas dan infrastruktur bersepeda.

Inggris

Departemen Transportasi Inggris menggunakan analisis HEAT sebagai panduan dan alat untuk menilai proyek-proyek transportasi di negara tersebut, termasuk proyek yang berkatian dengan aktivitas dan infrastruktur bersepeda.

Di Skotlandia, wilayah yang menjadi bagian dari Inggris, sebuah aliansi untuk transportasi ramah lingkungan bernama Transform Scotland, menggunakan HEAT untuk menganalisis manfaat dari aktivitas bersepeda.

Mereka menargetkan 20% perjalanan dengan jarak di bawah 5 mil (8 kilometer) akan ditempuh dengan bersepeda. Target ini mewakili 13% dari seluruh perjalanan di Skotlandia.

Mereka juga memiliki target yang lebih ambisius yaitu 40% perjalanan di bawah 8 kilometer (mewakili 27% dari seluruh perjalanan di Skotlandia) akan dilakukan dengan bersepeda.

Perkiraan ini merujuk pada prilaku transportasi masyarakat usia pekerja antara 15-64 tahun. Jika 13% perjalanan dilakukan dengan bersepeda – naik dari tingkat saat ini yang baru 1% – nilai penghematan dari kegiatan bersepeda ini bisa mencapai US$1,5-3 miliar per tahun.

Selandia Baru

Laporan yang disusun oleh Lembaga Transportasi Selandia Baru menemukan, manfaat kesehatan bagi mereka yang melakukan transportasi aktif seperti bersepeda dan berjalan kaki mencapai US$3000-3960 per tahun.

Universitas Auckland, Selandia Baru, mengunakan analisis HEAT ini untuk meneliti perubahan risiko kematian pada 1000 penduduk dewasa berusia antara 20-64 tahun yang rajin bersepeda.

Hasilnya, risiko kematian berkurang sebesar 17,5% pada semua populasi, dengan penghematan biaya sebesar US$918.000 per tahun.

Analisis HEAT juga dipakai untuk mengevaluasi proyek jembatan yang menghubungkan antara wilayah Auckland Tengah (Central Auckland) dengan wilayah Pesisir Utara (North Shore) Selandia Baru.

Hasil analisis HEAT menunjukkan, jika pemerintah menambahkan jalur sepeda pada sisi jembatan maka pemerintah akan bisa menghemat dana sebesar US$1,8 juta per tahun per 1000 orang dewasa yang melintasi jembatan tersebut dengan bersepeda.

Indonesia

Walau penelitian mengenai manfaat bersepeda dengan memakai metode HEAT ini belum pernah dilakukan, namun jumlah pesepeda di Tanah Air terus mengalami peningkatan.

Satu hal yang perlu dicatat, pesepeda di kota-kota besar di Indonesia terancam oleh tingkat polusi udara yang sangat tinggi.

Pastikan Anda menggunakan masker udara dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap tahun untuk memaksimalkan manfaat dari pola transportasi aktif ini di Tanah Air.

Laporan pencemaran karbon hitam di saluran pernafasan para pesepeda dan tingkat polusi udara di kota-kota besar di Tanah Air bisa Anda temukan di Hijauku.com.

Redaksi Hijauku.com