Waktu yang panjang untuk mengembangkan panas bumi tidak menghalangi munculnya proyek-proyek panas bumi baru. Saat ini, lebih dari 450 proyek pembangkit tenaga panas bumi tengah dibangun di seluruh dunia. Tenaga panas bumi terus merambah pasar-pasar baru dipicu oleh perkembangan teknologi dan tuntutan konsumen terhadap energi bersih.

Menurut laporan Pike Research, saat ini, terdapat 454 proyek pembangkit tenaga panas bumi baru yang tengah dibangun di seluruh dunia. Survei lapangan telah dilakukan. Sebanyak 64 negara turut mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi, naik dari hanya 30 negara beberapa waktu yang lalu.

“Pada kuartal pertama 2013, tersedia kapasitas tenaga panas bumi sebesar 18,5 GW,” ujar analis riset senior Mackinnon Lawrence dari Pike Research. “Walau tidak semua kapasitas ini bisa dimanfaatkan, namun developer maupun investor telah mengetahui potensi panas bumi yang akan memicu ekspansi energi ini dalam dekade mendatang.”

Menurut Pike Research, dari semua proyek tersebut, pembangkit panas bumi konvensional menyumbang 90% jumlah proyek panas bumi baru. Pengembangan panas bumi konvensional dilakukan dengan cara mengeksploitasi uap dan air panas yang dekat dengan permukaan bumi untuk menghasilkan listrik.

Sebagian besar lokasi tenaga panas bumi saat ini berada dalam zona vulkanik aktif sehingga seringkali berisiko untuk dikembangkan. Namun solusi tersedia. Teknologi baru bernama EGS (enhanced geothermal system) memungkinkan dunia menggali lebih banyak potensi panas bumi yang ada.

Teknologi EGS menggunakan sistem pengeboran dan menyuntikkan air untuk menciptakan penampungan air di dalam tanah. Air yang dipanaskan oleh sumber panas bumi inilah yang akan dipakai untuk menghasilkan listrik seperti pada proyek panas bumi konvensional.

Menurut Pike Research, saat ini dunia tengah mengembangkan 252 MW kapasitas EGS baru, terutama di wilayah Amerika Utara, Asia Pasifik, Eropa Barat dan Eropa Timur. Laporan berjudul “Geothermal Power Projects” ini dilengkapi data-data panas bumi terbaru berdasarkan wilayah dan tahapan pengembangannya. Ringkasan dari laporan ini bisa diunduh secara gratis di situs Pike Research.

Redaksi Hijauku.com