Perhatian untuk rekan-rekan yang suka belanja dan menggunakan tas berwarna “ngejreng”. Hasil penelitian terbaru di Amerika Serikat menemukan, tas belanja dengan warna-warna yang cerah berisiko mengandung konsentrasi timbel yang tinggi yang berbahaya bagi kesehatan.

Hal ini terungkap dari kajian Toxics in Packaging Clearinghouse (“Clearinghouse”) yang meneliti kandungan timbel, merkuri dan kromium pada tinta atau pewarna di 125 jenis tas yang dirilis baru-baru ini. Sebanyak 19 negara bagian di Amerika Serikat melarang penggunaan bahan-bahan pewarna ini.

Menurut peneliti, ada 3 dari 125 tas yang diteliti yang mengandung timbel. Ketiga tas tersebut mengandung setidaknya 1% timbel dari berat kertas. “Hal ini berarti untuk setiap 100 kg tas belanja yang diproduksi, kita melepaskan 1 kg timbel ke pasar,” ujar Dr. Alex Stone, pejabat di Departemen Ekologi Negara Bagian Washington.

“Tas-tas ini akhirnya akan terbuang ke tempat pembakaran sampah, TPA dan lokasi daur ulang. Timbel adalah bahan beracun yang sulit dihancurkan dan hanya akan mengendap dan terus mengendap,” tambah Stone lagi.

Semua tas belanja yang mengandung timbel menurut para peneliti adalah tas belanja plastik berwarna cerah atau “ngejreng” terutama yang berwarna kuning cerah dan merah. Hanya satu dari tiga tas belanja yang diteliti mengandung timbel yang mencantumkan lokasi produksi dan dalam kasus ini dibuat di Amerika Serikat.

“Sangat mengejutkan menemukan satu kemasan yang diproduksi di Amerika Serikat yang mengandung timbel. Ini jelas-jelas melanggar undang-undang,” ujar Kathleen Hennings dari Departemen Sumber Daya Alam Iowa sebagaimana dikutip dari siaran pers Clearinghouse.

“Pada masa lalu kita biasa menemukan timbel dan kadmium di kemasan yang diproduksi di luar negeri. Pemerintah akan bekerja sama dengan perusahaan untuk mengatasi hal ini,” tambahnya lagi.

Hasil penelitian tahun ini, menurut Clearinghouse, jauh lebih baik dibanding penelitian terakhir yang dilakukan pada 2007. Pada saat itu, ada 17% dari tas belanja plastik yang diteliti mengandung bahan-bahan beracun.

Redaksi Hijauku.com