Batu bara adalah salah satu sumber emisi gas rumah kaca terbesar. Namun masih banyak negara yang menggunakan tenaganya.

Fakta ini terungkap dalam laporan terbaru World Resources Institute (WRI) yang disusun oleh Ailun Yang dan Yiyun Cui yang diterbitkan Selasa (20/11).

Mengutip data International Energy Agency (IEA), laporan berjudul “Global Coal Risk Assessment: Data Analysis and Market Research” ini menyebutkan, konsumsi batu bara dunia mencapai 7.238 juta ton pada 2010. China, Amerika Serikat dan India adalah konsumen batu bara terbesar, mengonsumsi 46%, 13% dan 9% batu bara dunia.

WRI memerkirakan, sebanyak 1.199 pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTB) baru dengan total kapasitas terpasang mencapai 1.401.278 MW, juga akan dibangun di seluruh dunia. Proyek PLTB ini tersebar di 59 negara. Sebanyak 76% dari kapasitas PLTB yang akan dibangun berada di China dan India.

Jika semua proyek ini direalisasikan, kapasitas pembangkit listrik baru ini setara dengan empat kali kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara yang saat ini ada di Amerika Serikat.

Di negara berkembang, sebanyak 10 PLTB baru akan dibangun di Kamboja, Republik Dominika, Guatemala, Laos, Maroko, Namibia, Oman, Senegal, Sri Lanka dan Uzbekistan. Di sepuluh negara ini, PLTB masih terbilang baru dan bahkan ada sejumlah negara yang belum pernah menggunakannya untuk memasok kebutuhan listrik domestik.

Analisis WRI menemukan, sebanyak 483 perusahaan listrik bertanggung jawab atas pembangunan PLTB-PLTB baru ini. Huaneng dari China adalah perusahaan dengan jumlah proyek terbanyak (66 proyek). Disusul oleh Guodian (juga dari China) dan NTPC dari India.

Lima perusahaan energi terbesar di China (Datang, Huaneng, Guodian, Huadian dan China Power Investment) adalah produsen listrik bertenaga batu bara terbesar di dunia. Mereka terlibat dalam pembangunan PLTB baru di seluruh dunia.

Di negara lain, badan usaha milik negara bertanggung jawab atas operasi dan pengajuan pembangunan PLTB baru yaitu di China, Turki, Indonesia, Vietnam, South Africa, Republik Ceko dan sejumlah negara yang lain.

Perusahaan energi dari China, Jerman dan India terlibat aktif dalam proyek pembangunan PLTB lintas negara. Berdasarkan perkiraan IEA, perdagangan batu bara dunia naik 13,4% pada 2010, dengan nilai 1.083 juta ton.

Menurut WRI, permintaan batu bara akan beralih dari wilayah Atlantik (Jerman, Inggris, Prancis dan Amerika Serikat) ke wilayah Pasifik (yang dipimpin oleh Jepang, China, Korea Selatan, India dan Taiwan). Banyak infrastruktur baru yang akan dibangun seiring dengan tren ini.

Australia, termotivasi oleh pertumbuhan pasar batu bara di wilayah Pasifik berencana meningkatkan kapasitas tambang dan pelaburan batu bara baru mereka menjadi lebih dari 900 juta ton per tahun atau tiga kali lipat dari kapasitas ekspor batu bara mereka saat ini.

Redaksi Hijauku.com