Dua penelitian terbaru mengungkapkan mayoritas konsumen di 20 negara menginginkan energi terbarukan.
Kedua penelitian tersebut adalah penelitian global yang berfokus menemukan preferensi konsumen atas energi dan permintaan mereka terhadap produk yang diciptakan menggunakan energi terbarukan. Penelitian ini juga meneliti pengaruh pilihan energi dari perusahaan-perusahaan besar dunia terhadap konsumen.
Penelitian yang melibatkan 24.000 responden ini menyimpulkan, sebanyak 85% konsumen di 20 negara menginginkan peningkatan penggunaan energi terbarukan. Sebanyak 49% dari mereka juga menyatakan bersedia membayar lebih mahal bagi produk yang diciptakan menggunakan energi terbarukan.
Data-data di atas diambil dari dua survei global yaitu “Global Consumer Wind Study 2012 (GCWS), sebuah survei tahunan yang dilakukan oleh TNS Gallup terkait preferensi konsumen atas energi terbarukan dan “Corporate Renewable Energy Index Report 2012” (CREX), daftar perusahaan yang menggunakan energi terbarukan secara suka rela yang disiapkan oleh Bloomberg New Energy Finance.
Penelitian CREX melaporkan investasi global di energi terbarukan terus meningkat. Pada 2011, investasi bersih di kapasitas energi terbarukan melampaui investasi bersih di kapasitas bahan bakar fosil (US$237 miliar di energi terbarukan versus US$223 miliar di bahan bakar fosil).
Sementara penelitian GCWS menunjukkan, 45% konsumen menganggap perubahan iklim sebagai satu dari tiga ancaman utama dunia saat ini. Sementara 62% responden menyatakan, mereka bersedia membayar lebih untuk produk yang dibuat menggunakan energi angin. Sebanyak 74% responden juga memberikan persepsi positif bagi merek yang dalam proses produksinya menggunakan angin sebagai sumber energi utama.
Redaksi Hijauku.com
[…] saat yang sama, perkembangan energi bersih dan terbarukan terhambat oleh besarnya subsidi untuk bahan bakar fosil, sehingga masih sulit bagi energi […]