Konsumen dan para ahli pembangunan berkelanjutan dunia sepakat, ekonomi hijau berdampak positif bagi lingkungan dan kualitas hidup masyarakat.

Hal ini terungkap dari hasil dua survei global yang diterbitkan di London, Jum’at lalu (1/6). Survei yang dilakukan oleh The Regeneration Project bekerja sama dengan Program Lingkungan PBB (UNEP) ini meneliti 17.000 konsumen di 17 negara dan 1.600 ahli pembangunan berkelanjutan dari 117 negara.

Hasilnya, konsumen di seluruh dunia berpendapat ekonomi hijau akan berperan lebih efektif dibanding ekonomi tradisional dalam semua sisi yang diuji.

Sebanyak 70% konsumen yakin ekonomi hijau akan berperan lebih baik dalam melindungi lingkungan. Sebanyak 68% konsumen juga yakin ekonomi hijau akan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak mereka. Konsumen juga percaya ekonomi hijau akan meningkatkan kualitas hidup (61%) dan bisa memerlambat efek perubahan iklim (61%).

Konsumen di negara-negara yang memiliki Produk Domestik Bruto lebih rendah lebih optimis atas dampak positif ekonomi hijau terhadap pertumbuhan ekonomi (58%) dan kualitas hidup masyarakat (70%).

Hasil survei ini ini memberikan sinyal positif menjelang diselenggarakannya Konferensi Pembangunan Berkelanjutan (Rio+20) yang akan berlangsung akhir bulan ini di Brasil dan perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni nanti. Brasil akan menjadi tuan rumah perayaan tahun ini yang bertema “Green Economy: Does it Include You?”

Achim Steiner, Direktur Eksekutif UNEP menyatakan: “Ekonomi hijau adalah kunci menuju pola pembangunan yang berkelanjutan dan menghapus kemiskinan.

“Ekonomi hijau bukanlah jalan alternatif atau pendekatan yang sama sekali terpisah, namun lebih sebagai sebuah cara untuk mewujudkan masa depan yang berkelanjutan. Ekonomi hijau adalah salah satu tema utama di Rio+20.

“Saat ini peralihan ke ekonomi hijau tengah terjadi di seluruh dunia. Dunia kini mengadopsi pola pertumbuhan rendah karbon, yang bisa menghemat sumber daya alam dan menciptakan lapangan kerja. Tantangan bagi para pemimpin dunia adalah menciptakan kebijakan yang cerdas dan investasi yang kreatif yang akan memercepat perubahan positif ini,” tutur Steiner sebagaimana dikutip dalam siaran pers UNEP Jum’at lalu.

Redaksi Hijauku.com