Survey Risiko Global 2012 menempatkan peningkatan gas rumah kaca sebagai sumber kerusakan lingkungan utama dalam 10 tahun mendatang.
Survey Risiko Global 2012 menempatkan peningkatan gas rumah kaca sebagai sumber kerusakan lingkungan utama dalam 10 tahun mendatang.
Laporan yang disusun oleh Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) 2012 ini juga menyebut sejumlah risiko lain seperti bencana alam, cuaca ekstrem, badai geomagnetik hingga bencana akibat ulah manusia seperti polusi dan eksploitasi sumber daya alam.
Namun dua penyebab utama perubahan iklim yaitu terus naiknya emisi gas rumah kaca dan kegagalan dalam adaptasi perubahan iklim menempati urutan teratas sumber risiko lingkungan global.
Jika disadari, semua risiko tersebut berpotensi mengacaukan ekonomi dan kehidupan masyarakat, memicu konflik geopolitis yang akan menghancurkan sumber daya bumi yang paling berharga beserta penghuninya.
Yang menarik, hasil survey Forum Ekonomi Dunia menyatakan, risiko yang bersumber dari ulah manusia seperti kegagalan untuk mengelola urbanisasi, tanah, saluran air dan ekploitasi sumber daya alam akan lebih mungkin terjadi dalam 10 tahun mendatang dibanding bencana alam seperti gempa, letusan gunung berapi, cuaca ekstrem dan badai geomagnetik.
Kegagalan manusia tersebut memicu peningkatan emisi gas rumah kaca dunia yang menjadi sumber utama risiko lingkungan global.
Risiko ini juga diperparah oleh kegagalan pemerintah mengendalikan harga energi dan produk pertanian yang akan meningkatan konsentrasi gas rumah kaca baik secara langsung maupun tidak langsung.
Redaksi Hijauku.com
Tentang Laporan yang disusun oleh Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) 2012 ini juga menyebut sejumlah risiko lain seperti “bencana alam, cuaca ekstrem, badai geomagnetik”, juga membingungkan saya. Bagaimana bisa bencana alam (gempa, letusan gunung, dan tsunami) yang dipicu oleh faktor internal bumi, dinamika lapisan kerak bumi / crustal layer, bisa dipengaruhi oleh sesuatu yang terjadi di atmosfer? absurd.
Juga apa hubungan badai geomagnetik yang merupakan bagian dari diurnal variation dan diakibatkan oleh aktiftas di matahari, tiba-tiba dikaitkan dengan peristiwa di atmosfer? tidak nyambung.
Setahu saya, gas rumah kaca itu diperlukan oleh bumi untuk bisa sustain dalam menjaga kondisi kehidupan di bumi. Tanpa gas rumah kaca, akan terjadi perubahan temperatur yang sangat ekstrem antara siang dan malam. Planet-planet lain dalam tata surya kita, yang tidak punya gas rumah kaca, akan mengalami perubahan dari siang dan malam yang suhunya sangat ekstreem, sehingga tidak memungkinkan kehidupan apapun. Gas rumah kaca menjadi buffer dari perubahan ektreem antara dinginnya malam dan panasnya siang, yang bisa berbeda hingga puluhan derajat celcius.
Sebenarnya bencana alam yang Bapak sebutkan adalah faktor risiko terpisah. Risiko akibat ulah tangan manusia lah yang akan lebih sering terjadi dari pada faktor risiko yang dipicu oleh faktor internal bumi. Terima kasih komentarnya.