Sejak Persetujuan Paris dari tahun 2015 hingga tahun 2020, perbankan global telah menggelontorkan kredit sebesar US$238 miliar untuk 186 perusahaan penghasil komoditas yang merisikokan hutan di seluruh dunia.
Kinerja para investor ternama seperti BlackRock, Vanguard, State Street, PNB, EPF, GPIF, dan KWAP semuanya mendapat skor terendah.
Commercial banks providing more money to the coal industry since the Paris Agreement. US investors hold 58% of institutional investments in the coal industry, with Japan in second place.
Investor-investor dunia ini tidak mau investasi mereka terkait dengan deforestasi, kebakaran hutan dan kejahatan lingkungan di Indonesia.
Greenpeace mempertanyakan dasar hukum kelanjutan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara di Batang, Jawa Tengah. […]
Pemegang saham semakin menuntut perusahaan agar lebih banyak memerhatikan isu-isu hijau.
