Tree of life - Hi Panda 1Pernahkan Anda bertanya, di mana ribuan bahkan jutaan pohon yang telah ditanam untuk aksi penghijauan? Mengapa luas ruang terbuka hijau di kota kita tidak bertambah? Mengapa luas hutan kita terus berkurang? Pernahkah kita memastikan pohon yang kita tanam bermanfaat bagi lingkungan? Atau bahkan mati meranggas karena kekeringan?

Pertanyaan di atas tentu menggelitik kita yang pernah terlibat aksi menanam pohon. Menanam pohon bisa dilakukan di mana saja. Menanam pohon membawa manfaat bagi bumi dan ekonomi. Hingga saat ini, aksi tanam pohon terus menjadi andalan dalam setiap kegiatan lingkungan organisasi pemerintah atau perusahaan.

Ya, menanam pohon bisa menjadi aksi sederhana yang berdampak nyata, jika kita mengetahui strateginya. Tanpa strategi yang tepat, aksi menanam pohon bisa mengganggu ekosistem bahkan pasokan pangan.

Hal ini terungkap dari hasil penelitian terbaru Brenda B. Lin dan tim dari Australian Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization. Penelitian Brenda terkait dengan fungsi pohon sebagai penyerap karbon dari atmosfer (carbon farming). Dari fungsi tersebut, menanam pohon membawa manfaat ekonomi melalui sistem perdagangan karbon atau yang biasa disebut dengan istilah carbon trading. Indonesia baru-baru ini telah menandatangani kerja sama perdagangan karbon dengan Jepang.

Penelitian yang akan diterbitkan dalam jurnal BioScience edisi bulan depan ini menyatakan, banyak aspek yang berpotensi mengurangi bahkan merusak manfaat ekonomi dan lingkungan dari aksi menanam pohon.

Salah satunya, karena dorongan untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari perdagangan karbon begitu besar, pelaku aksi menanam pohon (termasuk pemerintah, perusahaan bahkan petani) hanya menanam satu jenis pohon saja atau monokultur. “Praktik ini mengganggu keanekaragaman hayati dan hanya sedikit mendatangkan manfaat bagi penduduk lokal,” tuturnya.

Namun solusi guna memaksimalkan manfaat menanam pohon tersedia. Solusi pertama adalah dengan menanam di sekitar lahan pertanian. Solusi kedua adalah dengan mengintegrasikan pohon dalam sistem tanaman pangan melalui teknik wana tani (agroforestry). Dan solusi ketiga adalah dengan menanam pohon di lahan tandus.

Ketiga solusi di atas, selain mampu meningkatkan fungsi penyerapan emisi karbon juga akan melindungi lahan dari gangguan alam dan iklim seperti banjir, longsor, terpaan angin, serangan hama bahkan membantu sistem penyerbukan tanaman.

Lin juga menyarankan masyarakat menggunakan kearifan lokal dan memilih tanaman yang cocok untuk lingkungan sekitar. Dengan begitu, manfaat menanam pohon bisa maksimal, baik bagi lingkungan maupun bagi sistem perdagangan karbon. Jangan hanya menanam. Pastikan Anda menjaga dan memeroleh manfaatnya.

Redaksi Hijauku.com