Anda suka berlari? Suka gonta-ganti sepatu olah raga? Perilaku pertama tentu sebuah gaya hidup sehat, namun sering mengganti sepatu olah raga, tidak.

Terlalu sering membeli sepatu olah raga hanya akan meningkatkan jejak karbon Anda.

Hal ini terungkap dari hasil penelitan terbaru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang mengungkap jumlah emisi yang dihasilkan oleh sepasang sepatu lari.

Berita MIT, yang dirilis Rabu (22/5) menyebutkan, sepasang sepatu lari menghasilkan 13 kg (30 pounds) emisi karbon dioksida (CO2). Energi yang dipakai untuk memroduksi sepasang sepatu lari ini mampu menghidupkan bola lampu 100-watt selama satu minggu terus menerus.

Tim MIT yang dipimpin oleh Randolph Kirchain dibantu oleh Elsa Olivetti mengupas satu per satu proses produksi sepatu lari guna mengetahui dari mana emisi gas rumah kaca berasal.

Tim peneliti menemukan, lebih dari dua per tiga emisi karbon sepatu olah raga berasal dari energi yang dipakai oleh pabrik-pabrik sepatu. Mayoritas produsen sepatu olah raga berlokasi di China yang sumber energinya mengandalkan bahan bakar fosil terutama dari batu bara.

Sepasang sepatu lari terdiri dari 65 bagian yang memerlukan lebih dari 360 proses perakitan mulai dari pemotongan, penjaitan, perekatan hingga pemanasan. Olivetti, Kirchain dan tim menemukan, proses-proses terpisah ini memerlukan energi yang besar sehingga banyak menghasilkan emisi karbon jika dibanding energi dan emisi dari pembuatan bahan baku sepatu seperti polyester dan polyurethane.

Hal ini berbeda dengan sumber emisi produk yang lebih kompleks seperti produk elektronika dimana jumlah emisi dan energi yang digunakan untuk memroduksi komponen-komponennya bisa melampaui jumlah energi dan emisi proses perakitan komponen menjadi satu produk elektronik.

Menurut MIT hasil penelitian ini juga bisa dipakai untuk memerbaiki desain sepatu dan mengurangi emisi gas rumah kaca dalam proses manufaktur. Sehingga semua industri bisa meneliti jumlah emisi karbon produk-produk yang serupa dengan lebih efisien. Penelitian ini sudah diterbitkan dalam Journal of Cleaner Production.

Pada tahun 2010, sekitar 25 miliar sepatu terjual di seluruh dunia. Sebagian besar dari sepatu tersebut diproduksi di China dan negara berkembang lain. Skala penjualan dan produksi yang sangat besar ini menjadikan peran industri sepatu semakin penting guna mengurangi dampak sosial dan lingkungan.

Redaksi Hijauku.com