Penebangan hutan telah memicu kepunahan spesies lokal di wilayah hutan yang tersisa.

Hal ini terungkap dari hasil penelitian terbaru oleh para ilmuwan University of East Anglia (UEA) di Norwich, Inggris.

Penelitian yang diterbitkan Selasa (14/8) di jurnal PLoS ONE ini mengungkap dampak kerusakan dan perburuan di Hutan Atlantik, di sebelah timur Brasil, yang kaya akan keanekaragaman hayati. Di wilayah ini, walau masih terdapat sejumlah wilayah hutan asli, namun hanya sedikit spesies binatang liar yang tersisa.

Spesies babi hutan telah punah, sementara macan tutul (jaguars), tapir, monyet laba-laba berbulu dan pemakan semut raksasa sudah sulit ditemukan. Hilangnya fauna ini merambat ke wilayah hutan-hutan lain yang memiliki struktur kanopi yang terhubung.

Wilayah asli hutan-hutan tropis ini telah banyak berubah fungsi karena ekspansi pertanian. Sudah banyak penelitian yang melaporkan punahnya mamalia ukuran besar di seluruh wilayah Brasil. Namun fungsi konservasi hutan-hutan kecil yang tersisa, masih terus diperdebatkan.

Prof Carlos Peres, peneliti senior dari School of Environmental Sciences, UEA menyatakan, walau ada pendapat bahwa wilayah hutan yang tersisa – dengan struktur kanopi yang terhubung – akan membantu menjaga keanekaragaman hayati, namun hasil penelitian ini mengungkapkan sebaliknya.

Jarang sekali keanekaragaman hayati yang turut terjaga kecuali jika wilayah-wilayah hutan yang tersisa ini dilindungi secara ketat dari praktik perburuan dan perusakan hutan.

“Tak ada jalan lain untuk melindungi keanekaragaman hayati selain menjaga wilayah hutan yang tersisa dengan ketat, terutama di wilayah yang kaya keanekaragaman hayati seperti di Hutan Atlantik di Brasil,” ujar Carlos. “Upaya melestarikan spesies hutan tropis tidak cukup hanya dengan menjaga luas wilayah hutan. Harus ada upaya mencegah perburuan di wilayah-wilayah yang menjadi habitat fauna ini.”

Sekitar 90% luas wilayah Hutan Atlantik (sekitar 1,5 juta km2) telah berubah menjadi ladang pertanian, tempat penggembalaan ternak dan bagian dari wilayah perkotaan. Hanya sedikit hutan yang tersisa dengan sebagian besar wilayah memiliki luas lebih kecil dari lapangan bola. Di wilayah hutan-hutan kecil ini, rata-rata hanya 4 dari 18 spesies mamalia yang berhasil ditemukan.

Penelitian ini adalah penelitian pertama yang mendokumentasikan hilangnya lima mamalia hutan berukuran besar di salah satu hutan tropis yang paling terancam kelestariannya.

Para peneliti memeroleh data dari survei lapangan dan wawancara dengan penduduk yang tinggal di 196 hutan kecil yang terbentang dengan wilayah mencapai 252.670 km2.

Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya landasan hukum yang kuat untuk melindungi wilayah Hutan Atlantik di Brasil dan wilayah-wilayah hutan tropis lain dari eksploitasi dan perburuan liar.

Redaksi Hijauku.com