Belajar tentang alam bisa dilakukan dengan cara menyenangkan dan sederhana diantaranya melalui lagu.

Ide inilah yang memicu guru-guru Sekolah Alam Indonesia di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan menciptakan lagu-lagu yang mengajarkan kepada siswa tentang lingkungan, alam semesta, nilai-nilai sosial, biologi hingga kesehatan.

Ada lagu yang mengajak anak-anak menyelamatkan bumi, lagu tentang planet-planet yang ada di alam semesta, lagu tentang jenis-jenis gigi, hingga lagu yang mengajak anak-anak untuk kembali ke masjid.

Tidak main-main hingga kini, sudah 3 album yang mereka luncurkan. Album pertama berjudul “Berjuta Bintang di Langit Sekolahku” diluncurkan tahun 2010 lalu. Hasilnya cukup menggembirakan. Sekolah Alam Indonesia berhasil menggelar konser dengan tajuk yang sama di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, dengan menggandeng perusahaan-perusahaan ternama.

Setelah dua tahun berselang, hari ini (30/6) Sekolah Alam Indonesia kembali meluncurkan dua album terbaru bertitel “Love Indonesia” dan “Rindu Sekolah”.

Semua lagu yang ada di dua album ini dinyanyikan oleh Green Voices, kelompok vokal yang beranggotakan murid-murid Sekolah Alam Indonesia didukung oleh Fadly, vokalis grup band Padi sebagai music director dan Bintang Indrianto sebagai music arranger. Denting gitar akustik dan sitar elektrik dari Dewa Budjana juga turut mewarnai album ini.

Soft louching dua album ini juga dihadiri oleh Bens Leo, pemerhati musik anak dan penggiat seni Ine Febriyanti.

Menurut Bens, industri musik anak mengalami stagnasi dalam enam tahun terakhir. Bens mencontohkan, Sony Wonder, divisi musik anak dari Sony Music Indonesia tutup setelah sukses mengorbitkan penyanyi cilik Tasya yang membawakan lagu-lagu AT Mahmud beberapa tahun lalu.

Aksi Sekolah Alam Indonesia meluncurkan album musik ini menurut Bens adalah sebuah terobosan baru karena melibatkan komunitas seni yang terdiri dari guru dan murid yang mampu menciptakan dan menyanyikan lagu dengan baik.

Potensi komunitas Sekolah Alam Indonesia sangat besar. Di luar ketiga album yang telah diluncurkan, masih ada 50 lagu anak dengan tema sosial dan lingkungan yang siap untuk diluncurkan.

Lagu-lagu ciptaan guru-guru Sekolah Alam Indonesia ini berhasil membantu siswa belajar dengan lebih mudah dengan cara yang menyenangkan.

Menurut Ine Febriyanti, artis yang juga penggiat seni, anak-anak akan bisa mengingat pelajaran lebih mudah dengan bantuan lagu. “Mereka bahkan bisa terus mengingat hingga usia dewasa,” ujarnya. Kehadiran lagu-lagu anak dari Sekolah Alam Indonesia ini menurut Ine bisa mengisi ketiadaan lagu-lagu anak yang berkualitas di Indonesia.

Hal ini sejalan dengan misi dari Sekolah Alam Indonesia untuk membangun karakter bangsa melalui musik dan lirik yang baik. Untuk itu Bens berpesan: “Media harus mendukung lahirnya kembali komunitas musik anak yang mengangkat beragam tema seperti kesehatan dan lingkungan ini.”

Redaksi Hijauku.com