Pemerintah menargetkan peralihan 17.000 kendaraan umum ke bahan bakar gas pada akhir tahun ini.
Hal tersebut terungkap dalam pemberitaan resmi Situs Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral hari ini (23/5).
Menurut pemerintah, konversi penggunaan BBM ke gas harus dilakukan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk angkutan umum, pemerintah akan memberikan “converter kit” secara gratis.
Direncanakan, terdapat 17.000 kendaraan umum yang sudah menggunakan CNG (Compressed Natural Gas) pada akhir 2012, terdiri dari 3.000 kendaraan yang telah beralih ke Bahan Bakar Gas (BBG) yang ada saat ini ditambah 14.000 unit kendaraan baru.
Staf Ahli Menteri ESDM bidang Ekonomi dan Keuangan, Hadi Purnomo, dalam Forum Dialog HIPMI, pekan lalu, menjelaskan, tambahan 14.000 unit “converter kit” tersebut tersebar di beberapa daerah yaitu di DKI Jakarta sebanyak 6.500 unit, Banten 2.700 unit, Jawa Barat 2.900 unit dan Jawa Timur 1.900 unit.
Hingga akhir Desember diharapkan tersedia 28 bengkel yang akan membantu peralihan kendaraan umum ke BBG, bertambah dari 14 bengkel yang sudah ada saat ini. Sedangkan untuk Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG), ditargetkan akan tersedia 54 unit pada akhir tahun ini dari 13 unit yang sudah ada sekarang.
Lebih lanjut Hadi mengemukakan, kebutuhan gas untuk diversifikasi BBM ke BBG pada tahun ini sebesar 35,5 MMSCFD. Untuk Pulau Jawa, dibutuhkan 33,3 MMSCFD dan Sumatera 2,2 MMSCFD.
Alokasi gas tersebut diperoleh dari PT Pertamina EP, Medco E&P Indonesia, PT PHE ONWJ, PT PGN, JOB Talisman-Jambi Merang, PT PHE WMO, Santos (Madura Offshore) Pty Ltd dan PT Pembangunan Palembang Jaya. MoU pasokan gas ini telah dilakukan pada 23 April 2012 di Kementerian ESDM.
Untuk tahun 2013, kebutuhan gas untuk transportasi umum diperkirakan sebesar 44,4 MMSCFD dan 2014 sebesar 84,2 MMSCFD.
Leave A Comment