Selama dua puluh tahun terakhir, dunia sudah banyak menyaksikan keberhasilan program pembangunan yang berkelanjutan. Berikut adalah kisah-kisahnya.

Pembangunan yang berkelanjutan adalah pola pembangunan yang berupaya memenuhi kebutuhan manusia dengan tetap menjaga lingkungan dan memertimbangkan kebutuhan generasi mendatang.

Sejumlah negara berhasil beralih ke pola ini untuk mengatasi masalah energi, pertanian, perencanaan perkotaan, produksi maupun konsumsi dengan lebih ramah lingkungan.

Kenya misalnya, berhasil menciptakan mekanisme pembiayaan inovatif yang memicu investasi baru di sumber energi terbarukan. Hasilnya, investasi di energi matahari, angin, pembangkit listrik tenaga air mikro, biogas dan energi dari limbah marak dan mampu menciptakan lapangan kerja ramah lingkungan baru dan mendatangkan pemasukan bagi negara.

China telah beralih ke strategi pertumbuhan rendah karbon dengan membangun sumber-sumber energi terbarukan yang – seperti di Kenya – terbukti berhasil menciptakan lapangan kerja, pendapatan dan pemasukan baru bagi negara.

Uganda, berhasil meningkatkan kesejahteraan petani kecil dengan beralih ke sistem pertanian organik yang bermanfaat tidak hanya bagi masyarakat, namun juga bagi ekonomi dan lingkungan.

Melalui proyek Clean Development Mechanism, kota Sao Paulo di Brazil berhasil mengubah dua tempat pembuangan sampah terbesar di kota itu menjadi tempat pembuangan sampah yang ramah lingkungan.

Dari 2004 hingga September 2011, kedua tempat pembuangan sampah tersebut berhasil mencegah pelepasan 352.000 ton gas metana ke udara dengan mengubahnya menjadi listrik berkapasitas lebih dari 1 juta MW.

Di Nepal, komunitas kehutanan yang digerakkan oleh masyarakat lokal berhasil mengembalikan kelestarian sumber daya hutan yang mengalami kerusakan sejak tahun 1990-an.

Di Kanada, EcoLogo — salah satu program sertifikasi produk ramah lingkungan terbaik di Amerika Utara — berhasil memromosikan ribuan produk ramah lingkungan baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sementara Perancis berhasil menciptakan 90.000 lapangan kerja ramah lingkungan baru dari tahun 2006 hingga 2008 dari bidang konservasi energi dan pengembangan energi baru dan terbarukan.

Indonesia memiliki potensi besar untuk beralih ke pola pembangunan yang berkelanjutan. Dengan mencegah pembalakan liar misalnya, Indonesia akan bisa menciptakan sumber pendapatan dan lapangan kerja ramah lingkungan baru, menjaga keanekaragaman hayati, ketersediaan air bersih, dan obat-obatan bagi masyarakat.

Menurut PBB apabila dunia berhasil mengurangi perusakan hutan hingga separuh pada 2030, dunia akan bisa mencegah kerugian senilai US$ 3,7 triliun akibat kenaikan emisi gas rumah kaca global. “Pembangunan berkelanjutan adalah agenda pertumbuhan untuk abad ke-21” ujar Sekjen PBB, Ban Ki-moon.

Semua konsep di atas akan coba diwujudkan dalam Konferensi Pembangunan Berkelanjutan di Rio de Jeneiro, Juni nanti. Komitmen global untuk beralih ke pola pembangunan yang berkelanjutan akan menjadi kunci suksesnya.

Redaksi Hijauku.com