Masyarakat Uni Eropa meluncurkan situs interaktif guna membantu masyarakat beradaptasi dengan perubahan iklim.

Connie Hedegaard, Komisioner Eropa untuk Aksi Perubahan Iklim bersama dengan Ida Auken, Menteri Lingkungan Hidup Denmark dan Direktur Eksekutif EEA, Jacqueline McGlade secara resmi meluncurkan situs ini kemarin (23/3) di markas European Environment Agency (EEA) di Kopenhagen, Denmark.

Masyarakat bisa mengakses situs European Climate Adaptation Platform di sini. Situs ini didesain untuk membantu pemerintah lokal, nasional maupun regional di dalam dan di luar wilayah Uni Eropa menciptakan kebijakan yang bisa mengantisipasi dampak buruk perubahan iklim.

Situs yang dikembangkan bersama dengan sejumlah lembaga penelitian dan ilmu pengetahuan di Eropa ini menyediakan berbagai informasi terkait perubahan iklim.

Informasi tersebut diantaranya adalah: perkiraan perubahan iklim di Eropa; informasi wilayah, negara dan sektor yang berisiko terkena dampak perubahan iklim pada saat ini dan masa datang; strategi dan aktivitas nasional, regional serta transnasional untuk mengatasi dampak perubahan iklim; studi kasus adaptasi perubahan iklim; sistem online yang membantu perencanaan adaptasi perubahan iklim dsb.

Perubahan iklim berdampak besar tidak hanya bagi masyarakat, lingkungan dan ekonomi Uni Eropa namun juga bagi komunitas global. Cuaca ekstrem semakin sering terjadi – hujan dan banjir, gelombang panas dan kekeringan – mencairkan salju, menaikkan suhu bumi dan permukaan air laut.

Semua fenomena iklim ini akan memengaruhi kehidupan, produksi makanan, pasokan energi, infrastruktur, ekosistem, dan masyarakat secara umum. Musim panas tahun 2003 adalah salah satu contoh cuaca ekstrem yang – menurut perusahaan asuransi umum, Munich Re – menimbulkan kerugian hingga €10 miliar (US$ 13,26 miliar) di industri pertanian, peternakan dan kehutanan karena efek kekeringan, panas dan kebakaran.

Penelitian PESETA dan EU Joint Research Centre memerkirakan, tanpa adaptasi perubahan iklim, kerugian ekonomi yang diderita oleh masyarakat Uni Eropa – jika dihitung dengan nilai saat ini – akan mencapai antara €20-65 miliar.

Untuk mengatasi risiko-risiko di atas, pemerintah harus memastikan masyarakat siap beradaptasi, mengurangi dampak negatif serta memanfaatkan peluang-peluang dari perubahan iklim.

Banyak bukti yang menunjukkan manfaat ekonomi dari adaptasi perubahan iklim ini. Jumlah kerugian akibat banjir di wilayah Uni Eropa yang terjadi baru-baru ini, diperkirakan mencapai €6,4 miliar dan menurut proyek FP7 ClimateCost, jumlah kerugian tersebut akan terus meningkat pada 2050. Program adaptasi perubahan iklim bisa mengurangi secara signifikan estimasi kerugian-kerugian tersebut.

Redaksi Hijauku.com