Lembaga Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) menerapkan standar emisi baru bagi pembangkit energi nasional.
Dibutuhkan waktu 20 tahun untuk menghasilkan standar baru guna mengurangi polusi merkuri dan polusi udara berbahaya yang lain ini.
Kongres AS meloloskan amandemen UU Udara Bersih (Clean Air Act) terakhir pada 1990 guna mengontrol polusi udara berbahaya termasuk polusi merkuri.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers EPA pada hari Kamis (12 Januari), standar baru yang menjadi standar nasional pertama di AS ini juga bertujuan melindungi keluarga Amerika dari polusi udara berbahaya lain seperi polusi arsenik, gas asam, nikel, selenium dan sianida.
EPA memerkirakan standar baru ini akan mampu mencegah 11.000 kematian prematur dan 4.700 serangan jantung di Amerika setiap tahun.
Standar ini juga diharapkan bisa membantu anak-anak Amerika tumbuh lebih sehat – mencegah 130.000 kasus asma dan mengurangi 6.300 kasus bronchitis akut di kalangan anak-anak setiap tahun.
Selain manfaat kesehatan, standar baru ini diharapkan bisa membuka 46.000 lapangan kerja jangka pendek dan 8.000 lapangan kerja jangka panjang baru di bidang manufaktur, rancang bangun dan pemasangan alat-alat pengontrol polusi udara.
Pembangkit listrik sudah lama menjadi sumber polusi beracun di udara termasuk polusi merkuri, arsenik, sianida dan sejumlah polusi berbahaya lain. Pembangkit listrik juga bertanggung jawab atas lebih dari 75% emisi gas di AS.
Saat ini lebih dari separuh pembangkit listrik tenaga batu bara di AS sudah menggunakan teknologi pengontrol polusi yang akan membantu mereka memenuhi standar baru ini. EPA akan memastikan 40% pembangkit listrik tenaga batu bara sisanya akan melakukan langkah yang sama.
Polusi merkuri sangat berbahaya terutama bagi sistem syaraf bayi yang masih dalam kandungan, menyebabkan gangguan mental dan kecerdasan. Sementara polusi lain menyebabkan kanker, kematian prematur, gangguan jantung dan asma.
Standar Merkuri dan Polusi Udara Berbahaya ini akan melengkapi Peraturan Polusi Lintas Negara Bagian yang diluncurkan lebih dulu.
Keduanya diharapkan bisa mencegah lebih dari 46.000 kematian prematur, 540.000 serangan asma di kalangan anak-anak dan 24.500 kunjungan dan rawatan darurat di rumah sakit.
Nilai manfaat dari dua program ini diperkirakan mencapai US$380 miliar dalam bentuk peningkatan kualitas hidup dan pengutangan biaya kesehatan.
Catatan Redaksi:
Untuk informasi lebih lanjut kunjungi: http://www.epa.gov/mats/
Redaksi Hijauku.com
Leave A Comment