Tren gerakan ramah lingkungan dunia sudah sangat maju dan saat ini telah masuk ke industri penerbangan.
KLM, maskapai penerbangan asal Belanda, berhasil membuka jalur penerbangan baru menggunakan pesawat berbahan bakar biofuel.
Mulai Jum’at (8/3), KLM akan terbang satu kali seminggu dari New York ke Amsterdam dengan menggunakan pesawat berbahan bakar ramah lingkungan.
Keberhasilan ini semakin spesial dengan bergabungnya maskapai dan bandara baru dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca ini. KLM bersama Schiphol Group, Delta Air Lines dan Pengelola Bandara di New York dan New Jersey akan bekerja sama mendukung penerbangan reguler ini.
Setiap minggu, penerbangan KL642 dari New York ke Amsterdam akan menggunakan pesawat Boeing 777-200 berbahan bakar biofuel. Dengan aksi ini KLM sekali lagi berhasil memimpin dalam pengembangan biofuel sebagai bahan bakar terbarukan. Setiap penerbangan dari New York ke Amsterdam akan mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 24 ton. Hal ini setara dengan emisi jika kita mengendarai mobil mengelilingi bumi sebanyak empat kali atau sejauh 160.000 kilometer!
Yang perlu dicatat, biofuel ramah lingkungan yang digunakan oleh KLM diolah dari minyak goreng bekas, yang banyak terdapat di rumah-rumah Anda, sehingga tidak meningkatkan produksi biofuel dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir KLM telah mengalami kemajuan yang pesat dalam mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi CO2. KLM menciptakan berbagai program efisiensi bahan bakar dengan mengurangi beban pesawat, beralih ke pesawat yang lebih hemat energi dan menerapkan program daur ulang.
Dukungan berbagai pihak adalah kunci dari kesuksesan KLM. Dalam penerbangan dari New York ke Amsterdam ini, KLM mendapat dukungan dari Schiphol Group yang mengoperasikan Terminal 4 di Bandara JFK Airport. Schiphol memiliki keahlian dan pengalaman dalam penyimpanan biofuel. Alasan kedua, Dynamic Fuel, yang memroduksi bahan bakar ini berlokasi di Amerika Serikat.
KLM menargetkan 1% dari seluruh penerbangannya akan menggunakan bahan bakar biofuel pada 2015. KLM juga telah merancang Program Perubahan Iklim yang menargetkan pengurangan emisi CO2 sebesar 20% pada 2020 dibanding tahun 2009.
Redaksi Hijauku.com
Leave A Comment