Kekeringan parah yang melanda Amerika Utara bagian barat dari tahun 2000 hingga 2004 akan semakin sering terjadi pada masa datang.

Hal ini terungkap dari penelitian Oregon State University yang dirilis Minggu (29/7). Kekeringan yang menyebabkan sungai dan hutan sekarat – yang dicap sebagai kekeringan paling parah dalam 800 tahun – ini sebentar lagi akan menjadi kejadian biasa, yang akan sering terjadi dalam satu abad ke depan.

Menurut para peneliti, kondisi iklim yang ekstrem ini terjadi karena efek pemanasan global. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience ini juga menyatakan, kondisi kekeringan pada masa datang akan semakin parah, lebih parah dibanding situasi kekeringan pada 2000-2004.

Model iklim dan perkiraan curah hujan mengindikasikan kondisi saat ini sebagai pertanda berakhirnya kondisi basah atau “wet end” menuju ke kondisi yang lebih kering dalam separuh terakhir abad ini.

Di luar dampaknya terhadap hutan, tanaman pangan, sungai dan persediaan air, kekeringan juga menyebabkan turunnya kemampuan penyerapan CO2 hingga rata-rata 51% di banyak wilayah di bagian barat Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, walau ada sejumlah wilayah yang dampaknya lebih parah.

Saat tanaman mengering, tanaman melepaskan lebih banyak CO2 ke atmosfer sehingga memerburuk dampak pemanasan global.

“Kondisi iklim ekstrem seperti ini akan menyebabkan kekeringan dalam skala yang lebih besar, hutan sekarat dan kemampuan penyerapan CO2 akan terus menurun,” ujar Beverly Law, ilmuwan yang turut menyusun laporan ini.

Selama kekeringan tahun 2000-2004, aliran air di Sungai Colorado berkurang hingga separuhnya. Produktivitas lahan di sebagian besar wilayah Barat turun 5%. Produktivitas hutan dan lahan rumput juga menurun, seiring dengan datangnya salju. Penyerapan dan siklus air di hutan juga turun hingga 33%.

Semua ini adalah dampak peningkatan suhu bumi yang disebabkan oleh prilaku manusia. Peningkatan suhu bumi ini dicirikan oleh rendahnya kelembapan tanah dan menurunnya aliran air di sebagian besar penampungan air di wilayah barat Amerika Serikat.

Para peneliti juga memerkirakan, siklus hujan akan terus memburuk 80 hingga 95 tahun setelah tahun 2006 hingga 2100 dengan curah hujan yang lebih rendah dari curah hujan pada saat terjadi kekeringan dari tahun 2000-2004. Para ilmuwan menyebut tren kekeringan jangka panjang ini sebagai krisis kekeringan raksasa atau “megadrought” abad 21.

Redaksi Hijauku.com