Para petani di Cimenyan, Kab. Bandung, antusias dan mendukung langkah relawan
Ganjar Pranowo yang mengusahakan bibit buah-buahan untuk petani di Kawasan
Bandung Utara (KBU). Para petani berjanji akan menanam dan merawatnya sampai
berbuah.

“Sepanjang untuk kebaikan masyarakat, khususnya para petani, kami akan dukung.
Niatan Pak Ganjar Pranowo baik karena kami butuh bibit supaya punya panen buah dan
juga supaya lahan terjaga dari longsong,” kata Udung (65), petani di Cicayur, Desa
Cimenyan, Kec. Cimenyan, Kab. Bandung, Jumat (7/1).

Udung adalah petani penggarap di lahan sekitar 1.000 tumbak. Lahan seluas itu
bukanlah lahan pertaniannya, melainkan milik tiga orang tuan tanah yang tercatat
sebagai warga Kota Bandung. Pemeliharaan fisik lahan-lahan itu sepenuhnya dilakukan
para penggarap. Termasuk untuk menanam pohon agar tidak terjadi longsor.

Seperti halnya Udung, sebagian besar petani di kawasan Bandung utara, saat ini
berstatus sebagai penggarap. Pada mulanya mereka memiliki lahan, kemudian dijual
kepada tuan tanah lalu menggarapnya. Mereka tidak perlu mengeluarkan uang sewa
untuk memanfaatkan lahan tersebut.

“Meskipun ini bukan lahan kami, tapi punya kewajiban untuk menjaganya dengan baik.
Karena itu, kami bersyukur dengan pembagian bibit secara gratis ini. Secara bertahap
kami akan menghijauan lahan. Selain tanaman sayurannya subur, tanahnya juga akan
kuat,” kata Udung.

Jaga lingkungan

Di depan puluhan petani, Koordinator Kegiatan Relawan Ganjar, Bah Enjoem,
menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga lingkungan supaya kehidupan bisa
berlangsung dengan baik. “Kita jangan hanya memanfaatkan bumi ini. Tapi juga harus
menjaga dan melayani bumi,” kata Bah Enjoem, usai memimpin doa mengawali
kegiatan pembagian bibit.

Ganjar Pranowo, lanjutnya, adalah sosok yang peduli kepada lingkungan. Karena itu,
meskipun yang bersangkutan bukan penduduk Bandung, namun tetap memberi
perhatian pada kelestarian alam Bandung. Tidak kurang dar 10.000 bibit yang
dititipkannya kepada para relawan untuk dibagikan kepada para petani. Sampai pekan
pertama Januari 2023 sudah terdistribusikan mencapai 5.000 bibit pohon.

“Setiap pekan rata-rata tiga kali kami mengirim bibit ke para petani di perbukitan.Petani
yang menerima ada yang di desa Cimenyan, Desa Cikadut, Desa Mekarmanik, Desa
Sindanglaya, Desa Mandala Mekar dan lain sebagainya,” kata Bah Enjoem.

Pada kegiatan yang bertema “Sosialisasi Aksi Konservasi dan Pembagian Bibit” itu,
dibagikan berbagai jenis bibit buah-buahan seperti matoa, durian, jeruk sukun, sawo,
nangka, jambu, jengkol, dan mangga. Di Caringin Tiga, sekitar seratus warga itu dengan
antusias membawa bibit-bibit tersebut untuk ditanam di lahan masing-masing.

Menurut Enjoem, penanaman seribu pohon tersebut tentu tidak sebanding dengan
dengan kebutuhan untuk mengatasi krisis lingkungan di Bandung utara. Akan tetapi
kepedulian ini setidaknya memberi kontribusi pada upaya perbaikan lingkungan. Sekecil
apapun jumlahnya, tetap bermanfaat dan tidak akan sia-sia.

“Aksi seperti ini bukanlah yang pertama dan terakhir. Insya Allah akan bekelanjutan di
lokasi lainnya. Karena lahan yang kritis begitu luas dan membutuhkan tanaman
penghijauan lebih banyak lagi,” tuturnya.

Penanaman bibit buah-buahan, lanjutnya, bukan hanya bermanfaat bagi lingkungan,
tapi juga akan dirasakan hasilnya saat pohon itu besar dan buah. Melalui perawatan
yang baik, warga akan memanen buah dari pohon yang mereka tanam. Jadi, terdapat
dua efek positif yaitu desa memiliki kekayaan gizi dan banjir pun terkendali.

***