Jakarta, 30 Agustus, 2025. Indonesia Climate Justice Literacy (ICJL), beserta 212 organisasi Masyarakat sipil, yang tergabung dalam koalisi independen peduli masyarakat, sangat mengecam tindakan intervensi dalam menangani krisis ketidakadilan yang sedang terjadi di banyak wilayah di Indonesia, khususnya terkait penyuaraan aspirasi masyarakat yang direspon dengan pelindasan brutal terhadap buruh pengemudi ojek online oleh aparat kepolisian. ICJL mendesak aksi konkret untuk mewujudkan transparansi kebijakan pemerintah, keadilan dalam menyuarakan pendapat rakyat, beserta penonaktifan Kapolri atas kinerja buruknya dalam menangani demonstrasi, yang telah memprovokasi massa menjadi anarkis dan menimbulkan korban tak sedikit korban jiwa.
Insiden tragis yang menewaskan Affan Kurniawan, adalah simbol perjuangan para buruh, khususnya ojek online. Ia bukanlah kejadian terisolasi, melainkan hasil dari pola sistematis represi negara terhadap aspirasi rakyat. Buruh ojek online, yang menjadi garda terdepan ekonomi digital di tengah krisis iklim, menghadapi eksploitasi berlapis, mulai dari regulasi blunder yang pro-korporasi, upah tidak manusiawi, dan kekerasan fisik saat bersuara. ICJL serta organisasi masyarakat sipil lainnya melihat ini sebagai ketidakadilan iklim sosial yang lebih luas dan sistematis, dimana perubahan iklim memperburuk kondisi pekerja rentan, sementara pemerintah selalu gagal dan gagap memberikan perlindungan.
Untuk itu, ICJL beserta 212 organisasi masyarakat sipil, dengan keras mendesak hal-hal berikut secara intervensi:
- Transparansi Kebijakan Pemerintah: Pemerintah harus segera membuka akses penuh terhadap proses pembuatan regulasi terkait tenaga kerja, lingkungan, dan ekonomi digital. Tidak ada lagi kebijakan tertutup yang menguntungkan elite sambil menginjak rakyat kecil. Kami menuntut adanya audit independen atas semua regulasi blunder yang telah diterapkan, termasuk yang mengabaikan dampak iklim pada komunitas miskin.
- Keadilan dalam Menyuarakan Pendapat: Hak konstitusional rakyat untuk berdemonstrasi harus dilindungi tanpa kekerasan. Kami menyerukan reformasi protokol penanganan demo, termasuk pelatihan aparat untuk menghindari provokasi. Setiap bentuk represi terhadap suara rakyat, seperti yang dialami buruh ojek online, harus dihentikan dan pelakunya diadili.
- Segera bebaskan seluruh demonstran yang ditahan di seluruh Indonesia. Penahanan tersebut mencederai hak konstitusional warga untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Presiden segera mendesak Institusi Polri untuk menghentikan seluruh sikap represif dalam menangani demonstrasi. Kapolri dan Presiden bertanggung jawab penuh, mengadili, dan memproses secara transparan pidana anggota polisi serta pemberi perintah tindakan kekerasan pada massa aksi, bukan sekadar melempar maaf dan mekanisme etik oleh Propam;
- Presiden perlu membentuk tim independen untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua pelaku kekerasan terhadap massa aksi 28 Agustus 2025.
- Kapolri wajib mundur atau Presiden segera mencopot Sigit Listyo Prabowo sebagai Kapolri yang gagal mengubah watak represif Polri. Tidak hanya Kapolri, institusi Polri harus dievaluasi dan direformasi secara menyeluruh. Presiden perlu memerintahkan investigasi independen dan transparan atas berbagai pelanggaran, termasuk namun tidak terbatas pada pengamanan aksi demonstrasi, lalu memulai agenda reformasi kepolisian secara sistematis. Sudah saatnya kepolisian dipaksa berubah menjadi lembaga profesional, akuntabel, demokratis, dan jauh dari abuse of power.
- Pimpinan partai politik dan kelembagaan DPR-RI menindak dan memberi sanksi keras pada anggota-anggota DPR-RI yang berlaku tidak patut dan memicu kemarahan rakyat, seperti Ahmad Sahroni, Eko Hendro Purnomo, Adies Kadir, Deddy Sitorus, Nafa Urbach, Surya Utama, Rahayu Saraswati, dan Sigit Purnomo Syamsuddin Said.
- Presiden dan DPR segera penuhi tuntutan demonstran, mulai dari atasi krisis lapangan kerja, batalkan R-KUHAP, hentikan semua program strategis nasional (PSN) maupun program pemerintah yang merusak lingkungan dan merampas hak hidup masyarakat adat, bahas RUU Perampasan Aset dengan mengedepankan partisipasi publik yang bermakna, hentikan pengelolaan anggaran negara yang bertolak belakang dengan prinsip efektif dan efisien, dan kebijakan pajak yang berkeadilan;
- Pihak militer untuk tidak memasuki ruang sipil dan memanfaatkan situasi untuk merusak kondisi demokrasi lebih jauh. Komnas HAM tidak hanya diam dan perlu segera melakukan penyelidikan independen atas dugaan pelanggaran HAM serius extra judicial killing atau penggunaan kekuatan berlebihan dalam insiden penabrakan pengemudi ojek online oleh kendaraan Brimob saat demonstrasi di Jakarta;
- Komnas HAM harus memantau dan menilai tindakan pemerintah maupun aparat kepolisian yang memberikan kontrol berlebihan atas media sosial selama aksi penyampaian pendapat sebagai pelanggaran terhadap hak atas kebebasan berekspresi, hak memperoleh informasi, dan hak atas partisipasi publik sebagaimana dijamin UUD 1945 dan ICCPR;
- Bubarkan Kementerian HAM dan pecat Natalius Pigai sebagai Menteri HAM sebab keberadaannya gagal memitigasi pelanggaran-pelanggaran HAM yang justru dilakukan oleh alat-alat negara sendiri.
ICJL beserta koalisi siap untuk memobilisasi gerakan perlawanan secara damai dan kolektif untuk mewujudkan tuntutan ini. Kami mengajak para buruh, aktivis lingkungan, masyarakat sipil, dan seluruh rakyat Indonesia untuk bergabung dalam aksi solidaritas. Hanya dengan transparansi, keadilan, dan akuntabilitas, kita bisa membangun Indonesia yang berkelanjutan dan adil bagi semua.
- Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) – Indonesia Corruption Watch (ICW)
- Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS)
- Institute for Criminal Justice Reform (ICJR)
- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta
- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya
- Indonesia Judicial Research Society (IJRS)
- Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI)
- Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK)
- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)
- Human Rights Working Group (HRWG)
- Indonesia Climate Justice Literacy (ICJL)
- Generasi Muda Keadilan Iklim (GerakIklim)
- LBH APIK Jakarta
- LBH Padang
- Federasi Pelajar (FIJAR)
- JAKAMPUS Universitas Terbuka
- LBH Keadilan Samawa Rea
- AMAN Daerah Sumbawa
- Integritas Transparansi Kebijakan (ITK) Sumbawa
- Ruang Setara (RASERA) Project
- Think Inc Indonesia Legal Office
- Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI)
- Badan Eksekutif Mahasiswa IPB University
- Akademi Pergerakan IPB
- Barikade TANI
- FIAN Indonesia
- Partai Pembebasan Rakyat (PPR)
- Salam 4 Jari
- Dialokota
- Kesatuan Perjuangan Rakyat (KPR)
- Public Virtue Research Institute
- Progresip.id, media kelas pekerja
- Partai Hijau Indonesia (PHI)
- Kolektif Membaca Melawan
- Pusat Perjuangan Mahasiswa untuk Pembebasan Nasional (PEMBEBASAN)
- FIB UI Anti Kekerasan Seksual (FIB ANTIKS)
- Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA)
- Perkumpulan HuMa Indonesia
- Wahana Lingkungan Hidup Jambi
- Institute for Human and Ecological Studies (Inhides)
- Social Justice Indonesia
- Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia
- Suara Muda Kelas Pekerja Partai Buruh (SMKP)
- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung
- Enter Nusantara
- Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA)
- Liga Mahasiswa Indonesia Untuk Demokrasi (LMID)
- Kelompok Kerja 30 (POKJA30)
- Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI)
- AMAR Law Firm & Public Interest Law Office (AMAR)
- SETARA Institute for Democracy and Peace
- Aliansi Jurnalis Independen (AJI)
- Komite Aksi Mahasiswa Universitas Hang Tuah Surabaya Pro Demokrasi (Hantu PD)
- Logos ID
- Marsinah.ID
- Pusat Studi Agraria IPB University
- Ikatan Alumni FH Universitas Atma Jaya Yogyakarta (Ikahum Atma Jogja)
- Insulinde Sejarah
- Lingkar Diskusi Gender (LDG)
- Komunitas Alumni Sekolah Anti Korupsi (SAKTI) Pemuda Bali
- Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)
- Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (SIEJ)
- Dirty Vote
- Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA)
- Parlemen-BEM FTSP Universitas Trisakti
- Anti Corruption Committee Sulawesi
- Sajogyo Institute
- Sadar Setara
- Blok Politik Pelajar
- Lokataru Foundation
- KASTRAD FK UII
- Sawit Watch
- Suara Ibu Bandung
- Perkumpulan HuMa Indonesia
- Yayasan SatuDunia (OneWorld Foundation Indonesia)
- Perkumpulan Alumni Universitas Hang Tuah Surabaya
- Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Hak Asasi Manusia (PKKPHAM) FH Unila
- Pusat Kajian Hukum Sriwijaya
- Greenpeace Indonesia
- Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)
- Extinction Rebellion Indonesia (XR id)
- Front Muda Revolusioner (FMR)
- LBH AP PP Muhammadiyah
- Revolusi Jolly Roger
- Migrant CARE
- Majelis Hukum dan HAM (MHH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah
- NIKA JABAR
- Judianto Simanjuntak (Pengacara Publik di Public Interest Lawyer Network (Pil-Net) Indonesia)
- Cyclekleng (komunitas sepeda Denpasar)
- LBH Jentera
- Mahasiswa Pascasarjana, Program Studi Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup (PSL), IPB University
- Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM)
- Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI)
- Solidaritas Perempuan (SP)
- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers
- Indonesian Center for Environmental Law (ICEL)
- Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat (LBHM)
- POJOK FISIP UNILA
- IKOHI (Ikatan Kemanusiaan Korban Penghilangan Paksa Indonesia)
- Komunitas Taman 65
- Yayasan Cahaya Guru
- Auriga Nusantara
- Yayasan Diakonia Pelangi Kasih (YDPK)
- Organisasi Lam Maju Desa Lae Haporas, Kab. Dairi, Sumatera Utara
- ARTIKULA HIJAU
- Yayasan Tifa
- Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan Kemitraan Masyarakat Indonesia (YAPPIKA)
- Organisasi Harapan Maju, Desa Pandiangan Kab. Dairi, Sumut
- Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI)
- Transparency International Indonesia
- Cangkang Queer
- Institut Hubungan Industrial Indonesia
- Jaringan Advokasi Tambang (JATAM)
- Yayasan Roehana Independen Indonesia
- Serikat Awak Kapal Transportasi Indonesia (SAKTI)
- Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI)
- Jaringan Solidaritas Keadilan Korban Kanjuruhan (JSKK)
- Serikat Pekerja Kampus (SPK)
- Perhimpunan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat Sumut (BAKUMSU)
- Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA)
- Persaudaraan Perempuan Nelayan Indonesia (PPNI)
- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali
- Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG)
- Forum Aktivis Perempuan Muda Indonesia (FAMM Indonesia)
- Arus Pelangi
- Lentera Gayatri
- Logos ID
- Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Malang Raya
- Samsara
- Save All Women and Girls
- Jaringan Perempuan Yogyakarta
- Kampoeng Tjibarani Bandung
- Perkumpulan Destructive Fishing Watch Indonesia (DFW Indonesia)
- Public Interest Lawyer Network (PILNET) Indonesia
- Perkumpulan Creata
- Yayasan Srikandi Lestari
- Sanggar Swara
- Satya Bumi
- Asia Justice and Rights (AJAR)
- Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI)
- Kolektif GPTB
- Berpuisi dengan Gembira
- Koaksi Indonesia
- Rumah Pengetahuan Amartya
- Berdikari Space
- Public Relations Esa Unggul University
- Laboratorium Desain Sosial
- Public Interest Lawyer Network (Pil-Net) Indonesia
- Perkumpulan Ayam Sejahtera Indonesia (PASI)
- Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia (FSBPI)
- YLBHI – Lembaga Bantuan Hukum Makassar
- Jaringan Advokasi Nasional Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT)
- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Surabaya
- DecodeInsane
- The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII)
- Suara Kebebasan
- Jedakata
- Kait Nusantara
- Yayasan Srikandi Sejati
- Asosiasi LBH APIK Indonesia
- Pelangi Khatulistiwa
- Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya 2025
- Center of Economic and Law Studies (CELIOS)
- Gender Research Student Center (GREAT) UPI
- Working Group ICCA Indonesia (WGII)
- Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)
- Trisakti Lawan Tirani
- Perkumpulan Suara Kita
- Institute for Research and Empowerment (IRE)
- Amerika Bergerak
- Tim Relawan Perempuan untuk Kemanusiaan (RPuK) Aceh
- LBH APIK Aceh
- Komite Mahasiswa dan Pemuda Anti Kekerasan (KOMPAK)
- Indonesia Budget Center (IBC)
- IPEMI Kota Malang
- Kawan Medis
- Animals Don’t Speak Human (ADSH)
- Sanubari Sulawesi Utara
- Veritas Hukum
- Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM)
- Constitutional and Administrative Law Society (CALS)
- 350 Indonesia
- Perempuan Mahardhika
- Yayasan Inisiatif Perubahan Akses menuju Sehat Indonesia (IPAS)
- Jaringan Akademisi GERAK Perempuan
- Yayasan Bahana Rumah Relawan Peduli
- Yayasan Penabulu
- Communication for Change, Jakarta
- Making Foundation, Jakarta
- Peduli Aja Dulu (@peduliajadulu)
- Perkumpulan Sawit Watch
- Koo PURNA
- Jerat Kerja Paksa
- Jaringan Kerja Gotong Royong
- Lingkar Studi Advokat (LSA)
- Pegiat Kesehatan Masyarakat (SAFETY)
- Combine Resource Institution
- Social Movement Institute
- Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI) Yogyakarta
- Beranda Migran
- International Migrants Alliance (IMA)
- Koordinasi Purna Pekerja Migran Indonesia (KOPPMI)
- Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) Hong Kong
- Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) Macau
- Asosiasi Buruh Migran Indonesia (ATKI) Hong Kong
- Indonesian Migrant Workers Union (IMWU) Hong Kong dan Macau
- Persatuan BMI Tolak Overcharging (PILAR) Hong Kong
- Asian Forum for Human Rights and Development (FORUM-ASIA)
- Yayasan Srikandi Indonesia
- LBH Kesehatan Indonesia
- Cakra Wikara Indonesia
- PUSHAM UII
Saya mendukung tuntutan2 ini. Sudah terlalu lama.pemerintah dan DPR berbuat suka suka, dan dilindungi aparat hukum dan kepolisian dengan mengedepankan azas sogok menyogok dan deal deal politik yg menguntungkan level ini saja. Rakyat dibiarkan dalam kebingungan dan kekurangan dalam segala hal. Semoga tuntutan ini sukses dan Indonesia segera menuju bangsa yang sungguh2 merdeka, berdaulat, damai dan sejahtera. Tuhan menyertai senantiasa.