Kabupaten Wakatobi di Sulawesi Tenggara, masuk dalam daftar Cagar Biosfer Dunia versi UNESCO.

Hal ini terungkap dalam berita UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), kemarin (Rabu, 11/7). UNESCO memasukkan 20 lokasi baru dalam daftar Cagar Biosfer Dunia. Saat ini UNESCO telah memiliki 599 lokasi Cagar Biosfer Dunia yang terletak di 117 negara.

Untuk pertama kalinya Program Biosfer dan Masyarakat (Man and the Biosphere Programme) dari Lembaga Koordinasi Internasional UNESCO, yang bertemu di Paris, Perancis menambahkan sejumlah lokasi di Haiti, Kazakhstan, Sao Tome dan Principe dalam daftar Cagar Biosfer Dunia.

Cagar Biosfer adalah lokasi yang dimana komunitas lokal terlibat aktif dalam upaya mengatur dan mengelola wilayahnya, melakukan penelitian, edukasi, pelatihan dan pengawasan atas pembangunan sosial, ekonomi serta konservasi keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.

Menurut UNESCO, Cagar Biosfer Dunia adalah lokasi dimana dunia bisa belajar dan menerapkan pola pembangunan secara berkelanjutan.

Lokasi-lokasi baru dalam daftar Cagar Biosfer Dunia meliputi West Polesie Transboundary Biosphere Reserve, yang mencakup wilayah Belarus, Polandia dan Ukraina; cagar Sheka di Ethiopia; empat pulau yang menjadi bagian dari Cagar Biosfer Wakatobi di Indonesia; dan cagar Ferlo di Senegal, yang kini tengah terancam oleh kekeringan akibat ulah tangan manusia.

Selain cagar baru UNESCO juga menetapkan pelebaran empat cagar lama sebagai bagian dari Cagar Biosfer Dunia yaitu: Fray Jorge Biosphere Reserve di Chile; Réserve de biosphère des Iles et de la Mer d’Iroise di Perancis dan Doñana serta Sierra Nevada Biosphere Reserves, keduanya berlokasi di Spanyol.

Redaksi Hijauku.com