Di seluruh dunia, sampah medis terus mengancam para petugas kesehatan, pasien, tukang sampah dan semua orang yang terpapar oleh material beracun hasil limbah dari rumah sakit ini.
Calin Georgescu, staff ahli PBB bidang HAM dan limbah beracun, dalam laporannya yang diluncurkan Rabu lalu (14 September) memperingatkan, dunia saat ini kurang memperhatikan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh sampah-sampah medis.
“Sebanyak 20 hingga 25% dari total sampah yang dihasilkan oleh fasilitas kesehatan, tergolong sampah berbahaya yang akan mengancam kesehatan dan lingkungan jika tidak dikelola dan dibuang dengan aman,” ujarnya.
Limbah medis mencakup berbagai bahan-bahan yang berbahaya yang bersumber dari sampah-sampah yang bisa menimbulkan infeksi di tubuh dan syaraf, produk-produk kimia dan farmasi yang sudah rusak atau melewati masa pakai, bahan-bahan radioaktif serta peralatan medis yang masuk dalam kategori benda tajam yang sudah tak dipakai.
Masalah yang ditimbulkan oleh sampah medis ini terus meningkat dengan cepat terutama di negara-negara berkembang dimana jumlah sampah medis yang dihasilkan juga terus bertambah seiring dengan berkembangnya layanan kesehatan di negara-negara tersebut. Banyak negara berkembang yang tidak memiliki kemampuan teknologi dan finansial untuk mengelola sampah medis ini dengan lebih bertanggung jawab.
“Di berbagai fasilitas kesehatan, sampah-sampah berbahaya seringkali dibakar di tempat terbuka sehingga tidak hancur dengan sempurna. Abu sisa pembakaran sampah medis ini bisa menyebabkan polusi senyawa kimia beracun dioksin, yang jumlahnya bisa mencapai 40.000 kali lipat lebih tinggi dari standar polusi internasional,” ujar Georgescu.
Georgescu mencatat sampah benda tajam seperti suntikan juga harus mendapat perhatian lebih. Suntikan berisiko menyebarkan darah yang sudah tercemar yang bisa menularkan virus berbahaya seperti hepatitis B, hepatitis C bahkan virus HIV (AIDS).
“Semua jenis sampah medis ini bisa membahayakan hak-hak asasi manusia.”
Georgescu juga memberikan rekomendasi untuk mengurangi risiko limbah medis ini, termasuk pembentukan lembaga hukum internasional guna mengelola dan membuang limbah medis dengan metode yang lebih ramah lingkungan.
Redaksi Hijauku.com
Wow..
terus jaga postingnya ya..
Sangat bermanfaat. Semoga bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat akan dunia kesehatan.