Perserikatan Bangsa-Bangsa secara resmi memulai Dekade Pemulihan Ekosistem dan Dekade Ilmu Kelautan untuk Pembangunan Berkelanjutan tahun ini dengan meluncurkan laporan baru terkait restorasi terumbu karang.
Terumbu karang adalah ekosistem yang memiliki nilai paling tinggi secara ekologis dan ekonomis bagi bumi. Walau luasnya kurang dari 0,1% lautan dunia, terumbu karang mendukung lebih dari 25% keanekaragaman hayati di laut dan memberikan manfaat bagi setidaknya satu miliar orang dengan berbagai layanan ekosistemnya seperti perlindungan pantai, produksi perikanan, sumber obat-obatan, manfaat rekreasi, dan pendapatan dari pariwisata.
Namun, terumbu karang juga berada di garis depan krisis iklim karena kepekaannya terhadap pemanasan air laut. Sebanyak 50 persen terumbu karang punah. Laporan terbaru IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), menyatakan, sebanyak 90 persen terumbu karang bisa hilang pada tahun 2050, bahkan jika dunia mampu mencegah pemanasan global di bawah 1,5° Celcius.
Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) menyerukan dunia untuk mencegah hilangnya ekosistem yang sangat berharga ini. UNEP dan International Coral Reef Initiative (ICRI), menyimpulkan, restorasi terumbu karang yang terencana dengan baik, didanai dengan baik dan dilaksanakan dalam jangka panjang bisa menjadi kunci dalam melestarikan terumbu karang.
UNEP dan ICRI pada 18 Januari meluncurkan laporan berjudul “Coral reef restoration as a strategy to improve ecosystem services” untuk membantu praktisi, pengelola, dan pengambil keputusan menciptakan strategi untuk melindungi terumbu karang secara lokal, regional dan global.
Laporan ini menyarankan setidaknya empat prinsip penting dalam strategi restorasi terumbu karang. Prinsip-prinsip penting tersebut adalah:
- Melakukan perencanaan dan penilaian untuk mencapai tujuan dan sasaran spesifik dalam restorasi terumbu karang.
- Mengidentifikasi strategi adaptif untuk mengurangi risiko dalam restorasi terumbu karang.
- Melibatkan pemangku kepentingan lokal dan masyarakat di semua tahapan restorasi terumbu karang.
- Mengembangkan rencana pemantauan jangka panjang yang memungkinkan pengelolaan adaptif dan meningkatkan pemahaman tentang efektivitas restorasi sesuai dengan tujuan spesifik yang telah ditetapkan.
Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan mitra saling bahu membahu memimpin Dekade Restorasi Ekosistem Perserikatan Bangsa-Bangsa 2021-2030 yang meliputi ekosistem darat, pesisir dan ekosistem laut. Aksi restorasi ekosistem darat, pesisir dan laut besar-besaran ini memerlukan dukungan politik, penelitian ilmiah, dan kekuatan finansial untuk mewujudkannya.
Redaksi Hijauku.com
Leave A Comment