“Laporan ini didedikasikan untuk para korban perubahan iklim yang tak berdosa.”

Kalimat di atas akan Anda temukan dalam laporan terbaru Dara Internasional dan Climate Vulnerability Forum – keduanya adalah lembaga advokasi bencana dan perubahan iklim – edisi kedua yang dirilis di Madrid, Spanyol.

Laporan berjudul “Climate Vulnerability Monitor A Guide to The Cold Calculus of a Hot Planet” ini menyatakan, perubahan iklim menelan korban rata-rata 400.000 jiwa per tahun. Ekonomi dunia saat ini yang penuh polusi bertanggung jawab atas rata-rata 4,5 juta kematian per tahun.

Perubahan iklim hingga saat ini telah menurunkan produk domestik bruto dunia sebesar 1,6% dengan nilai mencapai US$1,2 triliun. Kerugian ini diperkirakan akan meningkat pesat dengan jumlah korban mencapai 6 juta jiwa dan penurunan PDB hingga 3,2% pada 2030.

Jika konsentrasi emisi di atmosfer terus meningkat sesuai dengan skenario IPCC RCP8,5 (yang memrediksi kekuatan radiasi mencapai 8,5 W/m2), maka kerugian rata-rata ekonomi dunia bisa melampaui 10% dari PDB global sebelum akhir abad ini. Dan kerusakan akibat perubahan iklim terus terjadi sepanjang abad ini.

Kerugian dari perubahan iklim dan ekonomi karbon ini jauh melampaui biaya adaptasi atau peralihan ke ekonomi yang rendah emisi yang hanya sekitar 0,5% dari PBD dunia dalam sepuluh tahun terakhir.

Laporan ini menyebutkan, biaya adaptasi perubahan iklim di negara berkembang saat ini mencapai US$150 miliar per tahun dan akan meningkat minimal US$1 triliun per tahun pada 2030. Namun hasil analisis Dara International dan Climate Vulnerability Forum menyatakan,  kenaikan biaya ini masih lebih rendah dari kerugian yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.

Laporan lengkap Dara Internasional dan Climate Vulnerability Forum dapat diunduh pada tautan berikut ini.

Redaksi Hijauku.com