Hutan-hutan dunia memiliki peran penting membantu peralihan menuju ekonomi yang lebih hijau dan lestari.
Yang diperlukan adalah upaya untuk mengelola hutan secara lebih berkelanjutan. Hal ini terungkap dari laporan terbaru Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) berjudul “The State of the World’s Forests 2012” (SOFO 2012) yang akan dipresentasikan dalam Konferensi Pembangunan Berkelanjutan atau yang lebih dikenal dengan nama Rio+20 di Brazil besok (20/6).
“Hutan dan perkebunan adalah sumber pangan, energi dan pendapatan bagi jutaan masyarakat miskin dunia, ” ujar Eduardo Rojas-Briales, Wakil Direktur Jenderal Kehutanan FAO.
“Hutan juga berperan sebagai sarana penyerap karbon, mengurangi dampak perubahan iklim, menyimpan air, menjaga kesuburan tanah dan mencegah desertifikasi.
“Pola pengelolaan hutan yang berkelanjutan bisa mendatangkan banyak manfaat – melalui program dan kebijakan yang tepat, sektor kehutanan bisa mendorong peralihan ke ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tambahnya lagi.
SOFO 2012 mencatat, investasi di industri kayu bisa menciptakan lapangan kerja dan membantu memulihkan aset alam dan memerbaiki ekonomi jutaan penduduk pedesaan. Sebanyak 350 juta penduduk miskin dunia termasuk 60 juta penduduk asli bergantung pada hutan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Menurut laporan ini, kayu bisa menjadi sumber energi baru dan terbarukan jika dibakar dengan teknologi yang tepat dan diambil dari hutan yang dikelola secara berkelanjutan.
SOFO 2012 juga mencatat, upaya menjadikan hutan sebagai jantung ekonomi hijau memerlukan kebijakan dan program yang membantu pengusaha memanfaatkan sumber daya kehutanan dengan lebih ramah lingkungan.
Biomasa, kayu dan bambu yang lebih ramah alam, bisa menjadi sumber bahan baku alternatif menggantikan baja, semen, plastik, bahkan energi berbahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan.
Redaksi Hijauku.com
[…] tersendiri untuk bisa selamat di padang tandus (dryland) termasuk di gurun, kekeringan menyebabkan berkurangnya tutupan vegetasi atau luas wilayah hijau dunia, memicu berkurangnya pasokan karbon dan nitrogen dalam ekosistem. […]