Mengundang Yura Permata Sari dari Yayasan Bringin, ia membuka kegiatan dengan mengajak Adik Bintang untuk “Cintai Bumi Sayangi Diri”. Awalnya, fasilitator dari Omah Lor ini memberikan pemahaman mengenai urgensi permasalahan sampah di Indonesia. Lalu, Yura menjelaskan praktek nyata yang telah dilakukan oleh Omah Lor dalam mendaur ulang sampah
organik melalui teknik statik kompos, vermicompost, kompos terbuka, banana circle, dan lain
sebagainya. Tak lupa, Yura berpesan agar Adik Bintang mencegah penggunaan barang yang
menghasilkan sampah anorganik, terutama plastik.
Kegiatan bertambah seru ketika Adik Bintang diajak keliling desa Cibuk Kidul untuk melihat
secara langsung teknik mikrohidro dan composting. Pemilihan desa ini karena potensi alamnya
mendukung kesadaran warga untuk mengembangkan wisata edukasi mina padi. Hal ini
diharapkan memberikan pengalaman berharga bagi Adik Bintang bahwa pelestarian alam bisa
dimulai dari kehidupan sehari-hari, seperti yang dilakukan oleh para warga.
“Kami sangat senang mendapatkan kunjungan dari Adik Bintang Hoshizora Foundation. Semoga
pembelajaran dari desa wisata Cibuk Kidul bisa menjadi pengalaman berharga bagi mereka
untuk lebih mencintai lingkungan.” ungkap Widodo, selaku pengelola desa wisata Cibuk Kidul.
Widodo dan para pengelola desa Cibuk Kidul menggiring Adik Bintang melewati pematang
sawah yang asri dan aliran sungai yang jernih menuju ke lokasi pertama yaitu pembangkit listrik
tenaga mikrohidro. Aliran Sungai Konteng yang jernih mengaliri persawahan mina padi dan
alirannya menjadi tenaga penggerak kincir air mikrohidro yang menyediakan jaringan energi
listrik di sekelilingnya. Selanjutnya menyusuri gang kecil perkampungan, Adik Bintang
mengunjungi gudang pengolahan kompos dari sampah organik warga.
Selesai berkeliling Cibuk Kidul, Adik Bintang melanjutkan kegiatan dengan praktik upcycle
sampah. Hoshizora Foundation mengundang 3 komunitas yaitu Gombal Project yang berfokus di
upcycle sampah pakaian bekas, Timbang Guwang mendaur ulang sampah masker sekali pakai,
dan Kosan Workshop yang mengedukasi tentang pemanfaatan sampah plastik menjadi model
mainan. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok besar. Kelompok pertama belajar mengubah kaos
bekas menjadi tas belanja bersama Lisa dari Gombal Project. Sampah tali masker dikreasikan
menjadi gelang oleh kelompok kedua dibimbing oleh Ilham dari Timbang Guwang. Lalu, Silo
dari Kosan Workshop mengajak kelompok 3 scratch building sampah plastik menjadi model
mainan.
“Setelah dibuka dengan belajar materi lingkungan bersama kak Yura dari Omah Lor, kegiatan
terakhir ditutup dengan praktik upcycle bersama komunitas. Kegiatan ini diharapkan menjadi
pembelajaran berharga bagi Adik Bintang agar mereka tidak hanya paham, namun dapat
mempraktikkan secara langsung aksi menjaga lingkungan. Di masa depan, Hoshizora berharap
Adik Bintang bisa menjadi agen penggerak dalam upaya pelestarian lingkungan, sesuai dengan
salah satu kompetensinya yaitu care for others.” ujar Yanuarista, selaku ketua panitia Hoshizora
Forum #21.
Hoshizora Forum #21 merupakan salah satu agenda besar dari rangkaian kegiatan di Hoshizora
Festival 17th Anniversary di sepanjang tahun 2023 ini. Kegiatan bersama Adik Bintang kelas X
ini menjadi pembuka dari rangkaian Hoshizora Forum #21. Selanjutnya, Hoshizora Forum akan
diisi dengan kegiatan bersama Adik Bintang kelas XI di tanggal 25 Juni dan kelas IX SMP di
tanggal 6 Agustus. Kegiatan ini didukung oleh Glow & Lovely, Mangrove Printing, Ingkung Kuali,
Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, dan Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto. Yuk, ikuti
update keseruan kegiatan Hoshizora Forum dan Hoshizora Festival 17th lainnya hingga akhir
tahun 2023 lewat bit.ly/HZFestival !
Kontak media : Lisa Andriani (081215310022)
Tentang Hoshizora Foundation:
Hoshizora Foundation merupakan organisasi non-profit yang bergerak di bidang pendidikan dan memberikan bantuan akses pendidikan layak kepada anak-anak dari keluarga pra-sejahtera, pengembangan kapasitas diri, dan dukungan ekosistem pendidikan kepada guru, sekolah, dan orang tua. Sejak tahun 2006, Hoshizora Foundation telah mendistribusikan lebih dari 30 miliar rupiah nilai beasiswa kepada lebih dari 2.800 siswa SD hingga perguruan tinggi dan menjangkau lebih dari 640 sekolah di 32 wilayah Indonesia.