Produk Domestik Bruto (PDB) dan PDB per kapita dunia tumbuh lebih dari 75% dan 40% dalam periode 1992-2010. Namun kesenjangan ekonomi semakin lebar. Dalam 20 tahun terakhir, pendapatan rata-rata penduduk terkaya dunia – yang jumlahnya 10% dari populasi global – melonjak sembilan kali lipat dibanding pendapatan rata-rata 10% masyarakat termiskin.
Untuk menciptakan kesejahteraan yang berkeadilan diperlukan pendekatan ekonomi baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berjudul Resilient People, Resilient Planet: A future worth choosing, sangat penting bagi negara untuk membantu masyarakat beralih ke sistem ekonomi yang ramah alam ini.
Peralihan ini bisa dimulai dengan menghapus atau mengubah lapangan kerja yang tidak ramah alam dan menciptakan lapangan kerja baru yang ramah lingkungan.
Langkah ini penting terutama saat terjadi krisis ekonomi di mana banyak penduduk kehilangan lapangan kerja dan banyak tenaga kerja baru tidak terserap oleh pasar.
Hampir semua negara saat ini mulai beralih ke ekonomi yang ramah alam, sehingga potensi untuk menciptakan lapangan kerja ramah lingkungan juga semakin besar.
Sektor-sektor yang berpotensi untuk menciptakan lapangan kerja yang ramah alam adalah sektor energi terbarukan, sektor teknologi efisiensi energi, industri pengelolaan limbah, industri daur ulang, dan industri yang terkait dengan upaya pemulihan dan pelestarian lingkungan.
Nilai produk dan jasa yang terkait dengan upaya pelestarian lingkungan ini diperkirakan mencapai US$800 miliar pada 2015.
Lapangan kerja yang ramah alam juga memiliki manfaat lain. Pekerja tidak hanya memeroleh manfaat ekonomi namun juga memiliki tingkat kepuasan kerja (job satisfaction) yang lebih tinggi terutama jika dibandingkan dengan lapangan kerja yang tidak ramah lingkungan.
Bekerja di sektor ramah lingkungan adalah bentuk aktualisasi diri bagi mereka yang ingin memberikan sumbangsih terbaik bagi lingkungan dan komunitas.
Jutaan kaum muda memasuki pasar tenaga kerja setiap bulannya. Saat ini terdapat 81 juta pemuda yang tidak bekerja di dunia dan 152 juta lainnya bekerja hanya dengan pendapatan setara dengan US$1,25 (Rp10.000) per hari.
Mereka bisa menjadi angkatan kerja yang produktif melalui kesempatan untuk berwira usaha. Dengan format Usaha Kecil dan Menengah yang dibutuhkan adalah pendidikan kewirausahaan, akses ke pendanaan, serta kebijakan yang mendukung terciptanya iklim wirausaha lokal.
Dan mengarahkan wirausaha tersebut ke industri yang ramah alam, negara akan menikmati manfaat ganda yaitu kesejahteraan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Redaksi Hijauku.com
Menciptakan lapangan baru yang ramah lingkunga sangat diperlukan saat ini, karena selain dapat meningkatkan kesejahteraan alam, tapi juga dapat mengasah kreativitas manusia untuk terus memberikan semua yang terbaik untuk alamnya
Terima kasih Rizki atas komentarnya. Terus sebarkan inspirasi ramah lingkungan untuk bersama-sama menyelamatkan alam, mulai dari hal yang paling sederhana, mulai sekarang.
yup, semakin kurangnya jumlah lapangan kerja harusnya kita yang sadar membuat lapangan kerja sendiri. membantu mereka yang tak bisa bangkit dari keterpurukan.