Sejak tahun 2008, The Nature Conservancy (TNC) bekerjasama dengan jaringan Locally Managed Marine Area (LMMA) Indonesia dan Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat mengembangkan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (Kurlok PLH) sebagai pendidikan formal untuk diajarkan pada kelas IV dan V Sekolah Dasar di Kofiau dan Misool sebagai lokasi kerja TNC di Raja Ampat, Papua Barat Indonesia.
Melihat hasil yang dikembangkan di Misool dan Kofiau, Pemerintah Raja Ampat melalui Dinas Pendidikan sangat tertarik dan memberikan dukungan kepada TNC untuk membantu Dinas Pendidikan mengembangkan Kurlok PLH untuk diterapan di seluruh Kabupaten Raja Ampat.
Tahun 2015, TNC bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat dan Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) mengembangkan modul program pendidikan lingkungan hidup yang fokus pada pengembangan kurikulum muatan lokal di sekolah dasar khususnya kelas IV dan V. Setelah melalui serangkaian lokakarya, akhirnya tepat di Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2016, modul tesebut secara resmi diluncurkan oleh Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati untuk kemudian dapat diterapkan di seluruh sekolah dasar di Kabupaten Raja Ampat.
Kepulauan Raja Ampat yang terletak di jantung segitiga karang merupakan pusat keanekaragaman hayati laut dunia. Data menunjukkan bahwa Raja Ampat merupakan rumah bagi 75% jenis terumbu karang di dunia dengan 553 jenis terumbu karang dan 1.437 jenis ikan karang. Perairannya yang kaya menyediakan sumber kehidupan dan mata pencaharian bagi lebih dari 40.000 penduduk. Masyarakat lokal di Raja Ampat mempunyai kaitan budaya dan hak kepemilikan tradisional yang kuat atas wilayah baik darat maupun laut.
Pada kondisi ini, mengenalkan upaya untuk menjaga lingkungan sejak dini kepada anak-anak melalui pendidikan lingkungan hidup menjadi penting. Pendekatan dalam modul pendidikan lingkungan hidup yang mengintegrasikan beberapa cabang ilmu mengenai perikehidupan manusia serta kaitannya dengan berbagai aspek, sangat kontekstual dengan situasi saat ini.
Dengan memanfaatkan lingkungan di sekitar sebagai sumber belajar menjadikan siswa memiliki kemampuan untuk melakukan analisa mengenai permasalahan lingkungan serta memahami tentang cara mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara baik dan berkelanjutan.
“Semoga isi dan pesan yang terkandung dalam modul ini selain dapat menambah pengetahuan tentang ilmu kelautan juga dapat memberikan pesan pelestarian sumber daya laut khususnya sumber daya alam yang ada di wilayah Kabupaten Raja Ampat. Dengan adanya modul ini, diharapkan anak didik dapat lebih mencintai dan menghargai segala bentuk anugerah yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa karena sumber daya alam yang kita punyai ini hanya merupakan titipan yang harus dijaga untuk generasi yang akan datang,” kata Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati. ***
Sekilas tentang TNC di Raja Ampat
Setelah pada tahun 2002 melakukan sebuah kajian ekologi kelautan yang disebut Rapid Ecological Assessment (Kajian Ekologi Cepat) di wilayah perairan Raja Ampat bersama para Ahli Kelautan Dunia, The Nature Conservancy (TNC) Indonesia secara resmi hadir melalui program Konservasi Laut di kawasan ini, khususnya di Misool dan Kofiau, pada tahun 2003.
Program utama TNC di Raja Ampat terdiri dari : (a) Monitoring Keanekaragaman Hayati Laut; (b) Pengawasan/Patroli Masyarakat melalui Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS); (c) Penjangkauan Masyarakat yang mencakup Pendidikan dan Penyadaran, Penguatan Kapasitas Kelembagaan Lokal dan Sumberdaya Manusia, Penguatan Kearifan Tradisional melalui ‘SASI’; (d) Kebijakan dan Kemitraan.
Melalui sebuah kemitraan yang kuat dengan Pemerintah Kabupaten dan Masyarakat Raja Ampat serta para pihak lainnya, program-program TNC di Kabupaten Raja Ampat mengacu kepada sebuah pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dengan mempertahankan habitat dan keanekaragaman hayati yang ada di Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Raja Ampat dan memberikan jaminan ekonomi dan kesejahteraan kepada masyarakat lokal di masa yang akan datang.
Untuk juru bicara dari TNC di Raja Ampat adalah:
1. Bp. Lukas Rumetna (Papua Bird’s Head Portfolio Manager/ email: lrumetna@tnc.org)
2. Nugroho Arif Prabowo (Koordinator Komunikasi TNC Raja Ampat/ email: nprabowo@tnc.org)
Leave A Comment