Kanker kulit, kanker paru-paru, asma, malaria, ebola dan kini zika. Semua penyakit tersebut terkait erat dengan kerusakan lingkungan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), Achim Steiner, Kamis, 18 Februari 2016 di Markas Besar UNEP di Nairobi.
Ulah manusia berperan penting dalam menyebarkan berbagai macam penyakit tersebut. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia misalnya menyebutkan, sebanyak 23% kematian prematur disebabkan oleh lingkungan. Angka ini naik 36% pada anak-anak. Setiap tahun”, 7 juta penduduk dunia meninggal akibat polusi udara dalam dan luar ruang,”ujar Steiner sebagaimana dikutip dalam berita UNEP.
Polusi tersebut berasal dari pembangkit listrik yang tidak ramah lingkungan, kompor, polusi transportasi, debu industri, kebakaran hutan dan kasus-kasus lain. “Manusia telah ‘memakan’ infrastruktur ekologis yang seharusnya bisa melindungi dan menjamin kehidupan mereka. Kerusakan akibat aktivitas manusia ini semakin parah setiap tahun,” tuturnya.
Sebanyak 2 miliar penduduk dunia masih tinggal di wilayah yang kekurangan air. Sebanyak 1000 anak-anak meninggal setiap tahun akibat penyakit yang bersumber dari air kotor, sementara rata-rata 42 juta penduduk meninggal setiap tahun akibat bencana alam.
Berbagai macam aksi lingkungan telah dilakukan guna meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan. Aksi-aksi Protokol Montreal misalnya, yang dimulai tahun 1989, berhasil membersihkan lebih dari 100 bahan-bahan di udara yang berbahaya bagi lapisan ozon. Aksi-aksi tersebut berhasil mencegah 2 juta kasus penyakit kanker kulit sebelum 2030. Aksi penghapusan kandungan timbel dalam bahan bakar juga berhasil mencegah 1 juta kematian prematur setiap tahun.
Lingkungan yang sehat juga membawa manfaat ekonomi yang tidak kalah besarnya. Nilai manfaat kesehatan dari hasil aksi pembersihan bahan perusak ozon secara kumulatif mencapai $1,8 triliun pada 2060. Hilangnya kandungan timbel dalam bahan bakar mampu meningkatkan produk domestik bruto sebesar 4%. Sementara imbal hasil investasi di jasa sanitasi dan air mencapai $5 dan $28 per dolar yang diinvestasikan.
Redaksi Hijauku.com
Leave A Comment