Polusi dari sistem transportasi berdampak buruk pada perkembangan paru-paru anak. Hal ini terungkap dari hasil penelitian American Thoracic Society yang dirilis Jum’at (12/10).

Dampak polusi ini dirasakan oleh bayi dan anak-anak yang berusia hingga 8 tahun. Dampak polusi akan dirasakan lebih parah pada anak-anak yang menderita alergi.

Pada penelitian sebelumnya, peneliti sudah mengungkap dampak buruk polusi udara terhadap anak-anak. Penelitian terbaru ini mengungkap dampak negatif polusi secara lebih detil.

Profesor Göran Pershagen, MD, PhD, dari Karolinska Institutet Institute of Environmental Medicine di Stockholm, Swedia menyatakan, polusi dari sistem transportasi berdampak pada menurunnya fungsi paru-paru pada anak yang telah berusia 8 tahun. “Anak-anak yang memiliki alergi dan asma akan merasakan dampak yang lebih buruk,” tuturnya.

Penemuan ini telah diterbitkan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine milik American Thoracic Society.

Sebanyak 1.900 anak-anak menjadi responden dari penelitian ini. Mereka terus dipantau perkembangannya dari lahir hingga mereka berusia 8 tahun.

Pada saat yang sama, konsentrasi polusi luar ruang yang berasal dari sistem transportasi juga terus dipantau melalui simulasi matematis yang mendeteksi cara polutan mencemari atmosfer.

Dr. Pershagen menyatakan, paparan polusi sejak dini pada anak-anak akan berdampak buruk dalam jangka panjang terhadap kesehatan jantung mereka. “Hasil penelitian ini semakin memerkuat bukti dampak buruk polusi udara terhadap kesehatan manusia,” ujarnya.

Redaksi Hijauku.com